MALANG — Kota Malang kehilangan sosok seniman serta budayawan yang selama hidupnya dikenal gigih dan tak kenal lelah mendedikasikan diri di dunia seni dan budaya.
Yongki Irawan atau yang akrab dengan panggilan Mbah Yongki meninggal dunia tepat pukul 00.32 Wib, di RSSA pada Selasa dini hari (28/3/2023), dalam usia 72 tahun.
Lahir tanggal 25 April 1951, dan meninggal 28 Maret 2023. Jenazah disemayamkan di rumah duka Janti Padepokan 100 RT 14 RW 04 Sukun Kota Malang.
Berita meninggalnya Mbah Yongki cepat tersebar di medsos, di Kota Malang. Tidak hanya para seniman dan budayawan yang terhenyak oleh kabar tersebut. Banyak elemen masyarakat yang mengenal sosok Mbah Yongki juga turut menyampaikan rasa duka melalui media sosial.
Menurut Taufik Saguanto, dirinya bersama Mbah Yongki masih sempat bertemu di sebuah acara Ultah yang berlangsung di sebuah cafe di Jl. Majapahit.
“Saya sangat kaget ketika mendengar Mbah Yongki telah wafat, padahal tadi malam Senin (27/03/2023) sekitar pukul 20.00 Wib masih bertemu di sebuah cafe karena ada acara ultah teman saya yang juga teman dari Mbah Yongki,” ulasnya.
Taufik juga menambahkan bahwa sekitar pukul 22.45 Wib, Mbah Yongki pingsan dan tidak sadarkan diri. Kemudian Mbah Yongki dievakuasi oleh ambulance relawan untuk dibawa ke Rumah Sakit terdekat.
“Saya merasa tidak hanya dirinya yang kehilangan almarhum Mbah Yongki, akan banyak masyarakat yang turut kehilangan sosok seniman dan budayawan ini,” tukuknya kembali.
Mbah Yongki sangat dikenal luas di Malang Raya ini, almarhum Mbah Yongki semasa hidupnya pernah menjabat ketua Dewan Kesenian Malang dan telah menciptakan puluhan ragam tarian.
“Akhir-akhir ini almarhum Mbah Yongki getol memperjuangkan dan mengenalkan kembali mainan tradisional. Almarhum Mbah Yongki sudah berkarya dan puluhan tarian telah diciptakannya,” tutur Taufik Saguanto menambahkan. (budyono)
Discussion about this post