Kota Solok – Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule melakukan kunjungan kerja ke Kota Solok, Sumatra Barat, Sabtu (18/3). Kunjungan itu sekaligus monitoring pengembangan komoditi hortikultura di Kota Beras Serambi Madinah.
Wali Kota Solok, H. Zul Elfian menerima langsung kunjungan tersebut. Dalam kesempatan itu, Wako juga meminta dukungan Kementan dalam optimalisasi pengembangan komoditi hortikultura. Salah satunya di kawasan agrowisata Batu Patah Payo.
“Secara agroklimat, kawasan Payo cocok untuk pengembangan tanaman pertanian. Khususnya komoditi hortikultura seperti tanaman hias, tanaman biofarmaka dan tanaman sayuran lainnya seperti cabe dan bawang merah,” terang Zul ELfian.
Usai pertemuan, tim langsung bertolak ke kawasan Batu Patah payo yang menjadi sentra pengembangan krisan dan kampung tanaman obat Kota Solok. Kawasan ini juga menjadi salah satu daerah pengembangan dari Kementrian Pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, H. Zulkifli menjelaskan, Kawaasan Payo merupakan daerah yang sangat cocok dengan pengembangan tanaman hias. Salah satu yang sangat menonjol yakni budidaya bunga krisan.
“Kita sudah berhasil mengembangkan Bunga Krisan di daerah Payo. Ke depannya, kita juga akan mengembangkan tanaman hias lainnya. Saat ini kita sudah mulai mengembangkan Anthurium, Impatiens, Spathoglottis dan Alpinia di green house yang ada,” sebut Zulkifli.
Dinas pertanian Kota Solok juga membina masyarakat Payo mengembangkan tanaman biofarmaka seperti kunyit dan jahe. Semenjak tahun 2020, Kota Solok mendapatkan paket bantuan pengembangan kawasan tanaman obat dari pusat maupun dana tugas pembantuan dari provinsi.
Melihat kondisi itu, Setditjen Hortikultura mengaku sangat senang. Menurutnya, sampai tahap ini, Kota Solok cukup berhasil dalam mengembangkan tanaman hias krisan. Pengelolaan periode tanam disesuaikan dengan permintaan pasar, karena dalam pengembangkan tanaman pertanian sebaiknya adalah tanaman yang telah jelas pasarnya.
“Berusaha tani haruslah berorientasi bisnis. Ke depannya Kota Solok bisa seperti Tomohon yang telah lebih dulu mengembangkan tanaman krisan dan telah mengekspor bunga krisan ke Jepang. Butuh waktu dan usaha yang serius serta berkesinambungan,” imbuhnya. (Cha)
Discussion about this post