Padang — Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan biasanya masyarakat banyak melakukan kegiatan dalam rangka menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Salah satunya malamang, tradisi masyarakat di Minangkabau di.mana setiap memasuki bulan suci Ramadhan, masyarakat selalu mengadakannya, hal ini dilakukan sebagai wadah silaturahmi dan memperkuat rasa persaudaraan yang harus terus dilestarikan. Bila dikemas dengan profesional, tradisi budaya yang hidup di masyarakat akan menjadi nilai tambah bagi industri pariwisata Sumatera Barat.
“Hari kita gelar kegiatan malamang yang menjadi tradisi masyarakat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Insyaallah acara ini menghidupkan nilai-nilai budaya yang mencirikan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” ujar H. Gino Irwan, bacaleg DPRD Sumbar, Dapil 1 Sumbar dari Partai Demokrat, pada kegiatan malamang, Minggu (19/3/2023).
Hadir pada kegiatan malamang di Jl Belanti Raya, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, antara lain; Ilham Maulana, SH, M. Fauzi pengurus dan anggota FKPPI Padang, Ajo Syahril, dan lainnya.
Nama Gino Irwan memang baru muncul di Sumbar. Selama ini pengusaha real estate ini bermukim di Bali. “Saya ingin sekali pariwisata di Kota Padang ini menjadi maju seperti di Bali. Tanpa industri, hanya mengandalkan pariwisata, ekonomi Bali bisa maju. Saya ingin budaya Minangkabau juga mampu memajukan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Padang ini,” ujar Gino.
Ia mencontohkan, di Bali, lembaga adat, ketua adat, kepala jorong, kepala nagari kalau kita di sini, diberikan anggaran yang memadai untuk mengangkat acara dan kegiatan tradisi budaya mereka. Sehingga, setiap minggu ada terus acara dan kegiatannya. Inilah yang kemudian menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara.
Pada kegiatan malamang ini, juga disuguhi atraksi silat dari Perguruan Silat Tikam Tuo Sapakat, Gino Irwan sebagai pembinanya. Belasan anak dan remaja memperagakan kebolehan mereka dalam seni bela diri silat tangan kosong, silat menggunakan golok, dan aksi kebal sayatan senjata tajam maupun sengatan listrik.
Sementara itu beberapa ibu-ibu berpakaian biru, asik memasak lamang dengan bahan bakar kayu. Usai Salat Zuhur, sembari menunggu lamang masak, para tamu undangan berkesempatan makan siang.
Aneka lauk pauk masakan khas kampung dibentangkan di atas rumput sintetis dialas daun pisang. Makan bajamba pun dimulai penuh keakraban, saling bertukar kabar dan berkisah. Inilah salah satu tradisi di kampung-kampung Minang.
Terkait dirinya yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Padang, Ginno juga menyampaikan bahwa dirinya siap mewakafkan hidup dan segala potensi yang ada dalam dirinya untuk kemajuan dan kesejahteraan kampung halaman.
“Insha allah dengan segala potensi yang ada dalam diri saya, saya siap mewakafkannya demi kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat khususnya Kota Padang,” tutup putra Piaman ini.
Pada kesempatan tersebut, Ilham Maulana, SH yang juga hadir pada acara malamang memuji kegiatan yang diakukan oleh Ginno Irwan.
“Ini adalah salah satu tradisi yang patut dilestarikan karna bernilai positif,” kata Ilham.
Ilham Maulana juga mengatakan sosok seorang Ginno Irawan adalah tokoh muda yang punya potensi besar dengan ide-ide yang cemerlang.
“Beruntung kita sebagai kader partai Demokrat punya sosok muda seperti Bung Ginno,” tambahnya.
“Dan saya yakin ke depan khususnya di Kota Padang dengan kehadiran tokoh muda seperti seperti Ginno Irwan, ini akan membawa perubahan dan perbaikan bagi masyarakat,” pungkasnya. (Hen)
Discussion about this post