Bandar Lampung — Keresahan warga dan pedagang akibat maraknya aksi maling bobol rumah dan ruko beberapa bulan belakangan ini terkesan adem ayem tanpa laporan kepolisian.
Tiga bulan belakangan ini masyarakat Simpang Galih kerap dihebohkan peristiwa kemalingan. Warga yang tinggal di gerbang timur pintu masuk Kota Bandar Lampung ini diresahkan ulah maling yang kerap membobol ruko dan rumah tinggal warga.
Hilangnya rasa nyaman warga di sekitaran Galih Sutami ini dirasakan dari akhir tahun 2022 hingga sekarang. Terungkap, tak kurang dari lima tempat usaha dan rumah warga disatroni maling yang beraksi siang dan malam hari.
Modus kejahatan tersebut dilakukan saat bangunan dalam keadaan ditinggal pemiliknya. Sebut saja ruko kelontongan dan tambal ban Sinaga Simpang Galih, pencuri berhasil menggasak rumah dan toko korban dengan cara membobol jendela belakang rumah korban saat kondisi kosong ditinggal penghuni, Minggu 05 Februari 2022 sekira pukul 09.00 pagi.
Tak tanggung akibat aksi pencurian tersebut, korban menderita kerugian lebih dari 15 juta rupiah berupa uang tunai dan rokok dagangan lenyap seketika. Pelaku masuk dengan cara mencongkel teralis pintu jendela belakang rumah korban. Saat ditinggal pemilik pada Minggu pagi 5 Februari 2023 lalu.
Hal serupa juga dialami warung pecel lele yang tidak jauh dari ruko Sinaga.
Pelaku berhasil menggasak tabung gas, peralatan memasak korban yang keseharian usaha pecel lele.
Yadi pemilik warung mengatakan, warungnya dimasuki pencuri hingga dua kali berturut turut, bahkan dengan rentang waktu yang tidak terlalu lama, dengan cara membobol gembok yang dipasang di warung tersebut.
Hal itu diungkap Yadi saat pewarta menyambangi usaha pecel lele yang bersangkutan.
Dihimpun dari keterangan korban pencurian, keresahan warga sudah dirasa semenjak bulan Desember 2022, beberapa warung dan rumah kebobolan berlokasi di sekitar Simpang Galih Jalan Ir. Sutami Kota Bandar Lampung.
Namun sangat disayangkan warga enggan melaporkan kejadian yang dialami kepada aparat kepolisian setempat.
Tak cukup itu saja, aksi maling bobol rumah ini terus berlanjut. Kali ini di akhir Desember 2022, warung kelontongan Nova yang berada bersebelahan dengan sekolah madrasah Jalan Ir. Sutami, tak luput dari sasaran pelaku. Hingga korban mengalami kerugian yang lumayan besar. Cara kerja pelaku masih sama, masuk dengan cara membobol atap bangunan yang ditinggal pemilik.
Kabar terakhir yang dihimpun, pamong desa mengupayakan perdamaian dengan korban namun belum menemukan titik terang. Menurut informasi warga, pelaku pembobolan warung kelontongan Nova ini berjumlah tiga orang. Dua diantaranya warga sekitar lokasi kejadian berusia di bawah umur, dan satu orang dewasa warga Kecapi Kelurahan Campang Jaya, Kec. Sukabumi.
“Sebelum melakukan aksinya pelaku sempat beberapa bulan tinggal di kontrakkan tidak jauh dari tempat pelaku beraksi,” ujar Dedi (nama samaran, -red) yang merupakan warga setempat.
Terkait rentetan peristiwa aksi pencurian ini pewarta mencoba mengkonfirmasi Bhabinkamtibmas. Namun, Bhabin pun mengaku belum mengetahui ihwal rentetan peristiwa yang dialami masyarakat tersebut.
“Saya baru mengetahui hal ini dari Bapak, karena tidak ada laporan kemalingan dari warga,” ujar Haryadi selalu Babinkamtibmas di Kelurahan Campang Jaya. Diungkapkan Bhabin, hal itu lantaran bahwa kurangnya koordinasi masyarakat perihal gangguan keamanan di wilayah kerja Brigadir Haryadi sebagai Bhabinkamtibmas. (Sur)
Discussion about this post