Kabupaten Tangerang – Kepala sekolah (Kepsek) SMA Hi Hiro, membantah kalau dirinya telah melakukan penganiayaan terhadap anak didiknya yang berinisial I (16) yang terjadi pada Selasa (3/1). Menurutnya apa yang dilakukannya itu merupakan bagian dari proses pembinaan.
“Saya tidak memukul apalagi menganiaya murid sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut ZM menegaskan kalau dirinya tidak melakukan pemukulan seperti yang diceritakan siswa tsb kepada orang tuanya.
“Saya hanya mengayunkan sorban dari atas ke arah pundak bagian belakang siswa, dan itu pun tidak dengan emosional,” jelasnya.
ZM mengaku, sangat tidak menyangka jika cara yang ia lakukan untuk mengajarkan sesuatu yang baik kepada siswa berujung permasalahan. Apalagi menurutnya, cara yang ia ajarkan kepada siswa adalah cara dimana sikap seorang muslim menempatkan kitab suci pada tempat dan posisi yang semestinya.
Senada diutarakan Ketua Fwj Indonesia Dpd Provinsi Banten Robby mengatakan, dirinya sangat mengenal ZM karna sering bersilaturahmi ke SMA Hiro, terkadang kita bertukar fikiran mau pun meliput kegiatan kegiatan sekolah.
Artinya secara pribadi kepsek Hiro ZM memiliki pribadi yang baik dan taat beragama serta konsisten dalam hal apa pun,apa lagi dalam mendidik murid murid beliau cukup cakap dan penuh inovasi memberikan ilmunya kepada murid muridnya.
“Apa lagi soal mendidik ilmu agama, SMA Hiro sangat baik,jadi menurut saya seperti nya hal itu tidak dilakukan beliau kepada muridnya,” lugas Robby.
Sebelumnya diberitakan Seorang Kepala Sekolah di salah satu perguruan menengah atas (SMA) yang berada di Desa Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, diduga melakukan penganiayaan kepada siswanya sendiri berinisial I (16).
Hal itu diketahui setelah I mengaku telah dianiaya oleh Kepala Sekolahnya berinisial ZM setelah melakukan shalat duha dan tadarrus Al Qur’an sbg pembiasaan di lingkungan sekolah pada tiap Selasa dan kamis (31/1/2023).
Red/AMR
Discussion about this post