Padang — Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), diwakili Wakil Ketua Umum IAI Apt. Drs. Muhammad Nasrudin, melantik Pengurus Daerah IAI Sumatera Barat periode 2022-2026 di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Sabtu (7/1/23).
Berdasarkan Keputusan PP IAI nomor: Kep.055/PP.IAI/2226/XII/2022 tentang susunan dan personalia pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Sumatera Barat masa bakti 2022-2026, hingga lima tahun mendatang PD IAI Sumbar resmi diketuai Apt. Dedi Almasdy, M.Si., Ph.D (Clin.Pharm).
Turut hadir menyaksikan pelantikan PD IAI Sumbar, Gubernur Buya Mahyeldi mengakui hingga saat ini Sumatera Barat masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan, termasuk apoteker. Dengan dilantiknya PD IAI Sumbar tersebut beliau berharap IAI Sumbar dapat berperan dalam mengisi dan mendukung penguatan apoteker di Sumatera Barat.
“Tenaga kesehatan yang tersedia di Sumatera Barat, dokter sebanyak 1.662, perawat 10.159, dan tenaga kesehatan lainnya 12.629. Disamping penguatan fasilitas kesehatan, perlu juga penguatan SDM tenaga kesehatan, dalam hal ini khususnya apoteker,” ungkap Buya.
Dikatakan Buya Mahyeldi, pemerintah tengah mendorong kemandirian bahan obat. Mendorong apoteker untuk dapat menciptakan inovasi produk-produk kesehatan.
Menurutnya hal tersebut juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat, khususnya Sumatera Barat sebagai salah satu produsen berbagai produk hasil pertanian yang dapat diolah menjadi bahan-bahan untuk kebutuhan pengobatan.
“Diperlukan para apoteker untuk melakukan kajian, penelitian dan upaya-upaya agar produk-produk pertanian dapat diolah menjadi obat-obatan maupun kosmetik,” kata Buya melanjutkan.
Berkaitan dengan itu, Woro Supeni mewakili PD IAI Sumbar menyampaikan, pihaknya mengharapkan peran apoteker di dunia kesehatan semakin diperhitungkan dengan perubahan farmasi berorientasi produk, menuju pada farmasi yang berorientasi keamanan dan kerasionalan obat.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker sebagai ujung tombak dari keamanan dan kerasionalan obat. Sehingga masyarakat percaya bahwa obat itu aman jika dikonsumsi secara tepat.
“IAI mengharapkan dukungan stakeholder, khususnya Dinas Kesehatan dan BPOM agar profesi apoteker dapat memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat melalui upaya hilirisasi produk obat-obatan herbal Sumatera Barat,” ujarnya.
Rangkaian pelantikan turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, Kepala BBPOM Padang Drs. Abdul Rahim, Apt., M.Si, beserta ketua dan perwakilan organisasi profesi kesehatan lainnya.
Usai pelantikan, acara dilanjutkan dengan Rakerda PD IAI Sumbar dan diskusi panel yang diikuti lebih dari 325 tenaga kesehatan dari berbagai bidang keahlian. (MC)
Discussion about this post