Bukittinggi — “Over Capacity” itu pasti. Dan ini seperti sudah menjadi “trade mart” Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia saat ini. Tapi jelas tidak akan menjadi alibi bagi setiap unit kerja di lingkungan Kemenkumham tersebut untuk berhenti apalagi pasrah untuk meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun.
Tidak terkecuali dengan Lapas Kelas IIA berlokasi di Lambah, Ampekangkek,Agam pimpinan Marten dengan jumlah warga binaan 614 napi dan 50 orang tahanan dengan kapasitas sesungguhnya hanya 242 orang saja.
Untuk mengelola Lapas dengan penghuni sebanyak itu, Martin bersama 80 orang pejabat dan pegawai terus melakukan progres dan inovasi sesuai dengan dukungan prasarana/sarana serta anggaran yang ada.
Menurut Marten kepada wartawan ketika menyampaikan refleksi capaian kinerja tahun 2022 dan resolusi tahun 2023, Senin (2/1), sesuai dengan jargon yang diluncurkan oleh Menkumham “Melayani secara pasti dan berakhlak, menjadi pijakan bagi Lapas Kelas IIA Bukittinggi merealisasikan kinerjanya, ternasuk tahun 2022 kemaren.
Prinsip tersebut dilaksanakan dalam pemberian hak-hak kepada warga binaan dan keluarganya, mulai dari jadual kunjungan sampai pemberian pembebasan bersyarat atau cuti bersyarat dan lainnya.
Dalam menjalani masa tahanan, warga binaan diberikan berbagai keterampilan dan pendidikan khususnya agama untuk menunjang program rehabilitasi sosial dan medis.
Untuk agama Islam misalnya, jelas Marten, Lapas Kelas IIA Bukittinggi menerapkan pendidikan berbasis pesantren bekerjasama dengan Ponpes Muhammadiyah, Kauman, Padangpanjang.
“Dengan program ini, diharapkan pemberian pengetahuan dan penerapanan agama kepada warga binaan lebih terstruktur dan komprehensif, tidak seperti sebelumnya hanya berupa ceramah-ceramah saja,” tegas Martin.
Untuk pendidikan keterampilan sendiri, Lapas Kelas IIA juga sudah ditetapkan sebagai percontohan untuk 40 lapas dari 600 yang ada di Indonesia. Program yang sama, tambah Marten segera diterapkan untuk kaum disabilitas.
Hasilnya, sebanyak 280 orang warga binaan Lapas Kelas IIA Bukittinggi sudah memperoleh Sertifikat Kemandirian yang bisa dijadikan sebagai modal dan pegangan hidup mereka setelah kembali ke masyarakat.
Ada jurusan ketrampilan yang diperoleh warga binaan tersebut meliputi bidang agribisnis, jasa dan manufaktur. Di mana dari warga binaan itu sudah bisa dihasilkan berbagai produk untuk kebutuhan masyarakat seperti baju/jas hujan, atau pembuatan roti.
Untuk menjadi produk bersifat komersial diakui Marten belum bisa dilakukan, karena peralatan dan jenis keterampilan yang dipilih masih bersifat terbatas, baik peralatan maupun bahan bakunya.
Ketrampilan lain yang juga sudah dilaksanakan Lapas Kelas IIA Bukittinggi, untuk bidang pertanian dan perikanan dengan memanfaatkan areal seluas 1 hektar yang tersedia, diantaranya dijadikan sebagai lahan untuk pemeliharaan itik petelur.
Sementara program rehabilitasi medis yang dilakukan, sesuai dengan persentase warga binaan yang mayoritas (77 persen) tersangkut masalah narkoba, bekerja Puskesmas Rasimah Ahmad, Tangahsawah, Bukittinggi, juga sudah dilakukan penanganan yang diperlukan. Ternasuk untuk beberapa orang yang dinyatakan mengidap HIV.
Untuk penyediaan makanan bagi warga binaan, disebutkan Marten bahwa Lapas yang dipimpinnya sudah memenuhi standar layak higienis.
Dalam pengelolaan anggaran,Lapas Kelas IIA Bukittinggi, sudah mencapai 99,97 persen terserap dan 80,35 kategori Smart, sehingga ditetapkan nomor 2 oleh KPPN Bukittinggi diantara Lapas yang ada di wilayah ini.
Beranjak dari refleksi kinerja tahun 2022 kemaren,untuk tahun 2023 ini Lapas Kelas IIA Bukittinggi perlu melakukan resolusi dalam program kegiatan dan tentu saja peningkatan capaian kinerja yang lebih baik.
Misalnya dalam pencapaian Lapas bebas HP, Narkoba dan pungli, Marten pun bertekad untuk bisa meningkatkannya. Walaupun belum memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), namun akan tetap diusulkan terus seiring dengan upaya pembebasan dan peningkatan capaian kinerja.
Hasil yang telah dicapai dan untuk ditingkatkan diakui Marten tidak bisa dilepaskan dari peranan media. Justru itu ia berharap kerjasama dan peran media ini juga bisa lebih meningkat.(Pon)
Discussion about this post