Bukittinggi — Di luar kegiatan Pedati, Lapangan Kantin Sudirman setiap hari terutama pagi selalu diramaikan oleh warga yang melakukan jogging dan olahraga ringan lainnya. Lebih-lebih pada hari Minggu, jumlah warga Bukittinggi yang datang lebih banyak lagi.
Begitu pun Minggu (25/12) kemaren, sejumlah warga dari wilayah Hinterland, Bukittinggi terlihat ikut meramaikan Lapangan Kantin yang sudah berfungsi seperti alun-alun di daerah Jawa.
Seorang pengunjung paruh baya, di tengah istirahat memancarkan sedikit rasa kecewa. Usut-usut punya usut, lelaki yang mengaku datang dari Baso, Agam, ternyata sengaja datang ke Lapangan Kantin setelah bercerita dengan seorang temannya yang sebelumnya sempat datang ke arena pameran di sini.
“Saya mendengar cerita kawan yang menyebutkan mendapat kesempatan diperiksa kesehatan gratis di stand milik PMI Kota Bukittinggi. Pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula, kolesterol dan beberapa gejala lain,” tutur lelaki yang keberatan menyebut namanya.
Berdasarkan cerita kawannya itu pulalah warga Baso yang juga mengaku tidak pernah memeriksakan kesehatan, untuk bisa pula ikut menikmati pada rangkaian kegiatan Pedati lalu.
“Kawan cerita, di Lapangan Kantin ini ada pemeriksaan kesehatan gratis oleh PMI. Sudahkah gratis, ternyata rasa diperiksa juga tidak sakit,” lelaki itu lugu. Apalagi ia belakangan ini mulai merasakan berbagai rasa yang tidak enak di tubuhnya.
Pemeriksaan kesehatan ini sebelumnya memang diakui ketua PMI Bukittinggi, Chairunnas. Bagian tugas pengabdian dan sosial tersebut bekerjasama dengan Universitas M. Natsir Bukittinggi.
Di tengah pelaksanaan pameran Pedati itu, saat reportaseinvestigasi.com menanyakan apakah sudah dilaksanakan atau belum, dijawab seorang petugas perempuan tidak jadi dilakukan.
Esok, saat berbincang dengan petugas dan relawan PMI Bukittinggi lainnya Eri, ternyata pemeriksaan kesehatan gratis tetap dilakukan. Ia juga mengaku banyak relawan sendiri yang tidak tahu.
Menurut Eri, karena diberikan secara gratis, dalam waktu singkat langsung habis. Karena itulah diantara petugas relawan sendiri tidak sempat tahu pemeriksaan kesehatan tersebut.
Meski terbatas dan langsung habis, namun gemanya serta pengaruhnya cukup besar. Terbukti lelaki dari Baso yang sengaja datang kembali ke Lapangan Kantin dengan harapan juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Ternyata eh ternyata acara sudah tutup. “Yah, saya sudah harap betul bisa dapat. Mungkin belum rezeki,” ujarnya polos. (Pon)
Discussion about this post