Bukittinggi — Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (Pedati), benar-benar menjadi “alek gadang” bagi warga Bukittinggi dan sekitarnya. Bagi pelaku ekonomi mendapat kesempatan untuk berusaha, seniman bisa menampilkan bakat, dan masyarakat yang semata-mata ingin berhibur, jelas banyak yang bisa dinikmati.
Kecuali “cuci-cuci mata” bisa melihat pameran dagang dan industri, untuk menikmati pentas budaya serta seni bahkan terdapat di beberapa lokasi yang telah disediakan panitia.
Tua-muda sampai anak-anak, memang bisa mendapatkan berbagai hiburan selama Pedati yang masih berlangsung dan khusus pameran berakhir malam ini, kemudian dilanjutkan dengan pagelaran budaya dan seni di tiga tempat lainnya.
Khusus soal hiburan ini, dan memang kejelian dari pelaku usaha memanfaatkan Pedati untuk mendapatkan cuan melalui berbagai cara.
Misalnya sejumlah pelaku usaha membuka berbagai jenis permainan anak-anak dengan mengambil lokasi di lapangan Kantin, di sela areal kosong yang tidak diisi oleh tenda.
Usaha ini cukup diminati oleh orang tua untuk membawa anak-anak menggunakan sarana permainan anak-anak yang tersedia. Ini terlihat sepanjang pelaksanaan pameran di Lapangan Kantin tersebut.
Selain itu, orang tua dan anak-anak mereka juga bisa menikmati kendaraan odong-odong yang tersedia di lokasi yang sama untuk menikmati beberapa ruas jalan, terutama pada malam hari.
Dengan tersedianya berbagai kegiatan itu, tidak salah bila, St. Rajo Alam, warga Kabun Pulasan, kelurahan Puhun Tembok, kalau Pedati yang dilaksanakan Pemko Bukittinggi ini sebagai wadah pengembangan ekonomi dan hiburan bagi masyarakat Bukittinggi dan sekitarnya.
“Sekali datang ke Pedati, kita bisa menikmati sekaligus acara hiburan, melihat pameran sampai naik kendaraan wisata sejenis odong-odong dan bendi,” nilai St. Rajo Alam.
Pernyataan ini didukung oleh H.Wisrial, juga warga Tembok yang berharap Pedati bisa dilaksanakan rutin setiap tahun, terutama pada menjelang dan masa libur bagi anak-anak sekolah seperti tahun ini.
(Pon)
Discussion about this post