Bukittinggi — Seminar Nasional tentang Pemerintahan Darurat Indonesia (PDRI) yang dilaksanakan atas kerjasama PWI Bukittinggi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar di Istana Bung Hatta, sebetulnya berkaitan dengan Kota Bukittinggi.
Dalam tema seminar tertulis jelas “Peran Bukittinggi dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia” dalam rangka memperingati Hari Bela Negara (HBN) yang jatuh 19 Desember besok.
Muncul kegiatan ini, awalnya berasal dari pertemuan Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi dengan pengurus dan anggota PWI Kota Bukittinggi, beberapa setelah mendapatkan hasil Pemilu lalu yang dimenangkan oleh mantan Walikota Padang ini.
Diantara pembicaraan yang disampaikan Mahyeldi adalah tentang keinginannya untuk mendokumentasikan peristiwa PDRI, terutama dalam bentuk film.
Wacana itu bak gayung bersambut, pengurus PWI Bukittinggi sejak akhir tahun 2021 lalu sudah merancang kegiatan sekitar peristiwa PDRI, yang memang dideklarasikan dan berawal dari Bukittinggi.
“Kegiatan ini segera ditindaklanjuti dengan panitia Seminar Nasional (SN) seperti terselenggara saat, dengan lebih memfokuskan sekitar peranan Kota Bukittinggi,” jelas ketua PWI Bukittinggi Anasrul.
Pelaksanaannya pun didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Sumbar, sehingga bisa menggunakan Istana Bung Hatta yang bernaung di bawah Pemprov.
Setelah melewati proses panjang, SN inipun berlangsung hari ini, yang dibuka oleh gubernur diwakili Kepala Kesbangpol provinsi Sumbar, Jefri Arifin di Istana Bung Hatta.
Sebelum dibuka gubenur, Pemko Bukittinggi diwakili oleh Sekdako Martias Wanto untuk memberikan sambutan. Cukup panjang lebar sambutan yang disampaikan Martias.
Namun dari rangkaian materi sambutan itu, juga disampaikan permintaannya untuk dapat menjadikan Seminar Nasional ini sebagai bagian rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-238 yang tahun 22 Desember mendatang.
“Kami mengharapkan Seminar Nasional tentang PDRI ini bisa dimasukan ke dalam rangkaian peringatan HJK Bukittinggi ke-238,” pinta Sekdako.
Namun sejauh ini belum diperoleh jawaban dari pengurus PWI Bukittinggi karena perlu disepakati bersama terlebih dahulu. (Pon)
Discussion about this post