Bukittinggi — Berbeda dengan sebelumnya, memasuki malam ketiga cuaca Bukittinggi berubah dari cerah ke mandung disertai rintik hujan sejak sore Sabtu (17/13) sampai malamnya. Perubahan cuaca nampak tidak mengurangi animo masyarakat untuk datang ke arena Pedati di lapangan Kantin maupun pelataran Taman Jamgadang.
Kesempatan memanfaatkan waktu libur, menjadi alasan bagi pengunjung untuk menyaksikan kegiatan Pedati yang dibuka Walikota Erman Safar, Jumat malam kemaren.
Sejumlah warga yang ditanya reportase investigasi.com di lapangan Kantin maupun pelataran Taman Jamgadang, terutama yang datang dari luar kota, punya pertimbangan sendiri untuk mengunjungi satu dari dua lokasi pelaksanaan Pedati.
Afdhal St. Mudo mengaku datang dari Baso, Agam bersama anak dan istri memilih lapangan Kantin untuk dikunjungi. Beberapa alasan menjadikan pilihannya untuk datang ke sini.
Menurut Afdhal, faktor pertama adalah arus lalulintas dan tempat parkir untuk parkir mobilnya yang relatif luas dan banyak di sekitar lapangan Kantin.
Berikutnya dia sebutkan, di lapangan Kantin dapat menyaksikan penampilan budaya dan seni serta melihat barang pajangan di stand-stand yang ada.
“Istilah orang dulu, sekali datang ke suatu lokasi bisa melihat berbagai kondisi dan penampilan kalau datang ke lapangan Kantin,” ulas Afdhal.
Apalagi lelaki yang sudah berumur ini mendengar bahwa di lapangan Kantin pada malam Minggu ini, karena mendapat informasi akan tampil Sanggar Tari Syofyani yang cukup melegenda itu.
Sedangkan bagi Zulkifli, mengaku warga Sungaipua, Agam, selama ini tinggal di Padang, justru memilih pelataran Taman Jamgadang, dengan lebih banyak menampilkan budaya dan seni, sebagai bagian tempat kegiatan Pedati kali ini.
Laki-laki menyebutkan pekerjaan sebagai ASN di salah instansi jajaran Pemko Padang, tidak mempersoalkan agak sulit mencari tempat parkir untuk bisa sampai ke jantung Bukittinggi itu.
“Dari pelataran taman Jamgadang, bola cuaca cerah, pengunjung bisa menyaksikan pandangan akan sekitar Bukittinggi, termasuk Sungaipua yang terletak di lereng Gunung Merapi, kampung saya,” imbuhnya beragumen.
Meskipun malam Minggu cuaca mendung dan tidak dapat melepaskan pandangan ke daerah sekitar Bukittinggi, namun Zulkifli merasa tidak begitu kecewa.
Ia mengaku sengaja datang dari Padang, semata-mata untuk menyaksikan kegiatan Pedati yang sudah 10 tahun tidak terselenggara. Tidak seperti ekspektasi awal, Zulkifli tetap merasa tidak kecewa.
Berdasarkan pantauan reportaseinvestigasi.com, kemeriahan kegiatan dan pengunjung Pedati di kedua lokasi tersebut pada malam Minggu ini tidak jauh berbeda. (Pon)
Discussion about this post