Padang – Universitas Andalas (Unand) menggagas program inkubasi terpadu berbasis kurikulum yang mana berhasil diikuti setidaknya lima Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Senin (10/10) di Convention Hall Unand.
Direktur Science Techno Park (STP) Unand, Eka Candra Lina mengatakan, program inkubasi berlangsung selama tiga tahun dan dalam rentang tersebut ada lima UKM yang berhasil.
Lima UKM yang berhasil mengikuti program tersebut bergerak di bidang minyak atsiri, rendang, kopi payo dan makanan ringan.
Program inkubasi itu sudah berjalan sejak 2020, pada tahun pertama pelaksanaan program, pelaku UKM diberikan pengetahuan seputar kewirausahaan dan implementasi inovasi produk.
Kemudian, pada tahun kedua, pihaknya membantu UKM yang terpilih untuk pengurusan sertifikasi, branding produk, dan sebagainya. Selanjutnya pada tahun ketiga, pelaku UMKM didampingi untuk dilakukan pengembangan pasar.
Di sisi lain, Unand juga memfasilitasi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal. Di tahun 2021, tim Unand berhasil mendapatkan pengembangan desa berinovasi untuk atsiri senilai Rp200 juta.
“Tahun ini kami kembali berhasil mendapatkan pendanaan senilai Rp700 juta,” ujarnya,
Eka Candra Lina juga bertekad akan tetap menjalankan program inkubasi terpadu berbasis kurikulum tersebut agar Kota Solok lebih maju. Meskipun saat ini pihaknya membina UKM, namun ke depan ia berharap UKM bisa menjadi kluster industri.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unand, Yuliandri mengatakan, dalam melakukan pemasaran produk pihaknya juga bekerja sama dengan Pemko Solok.
“Saya sudah sampaikan pada Pak Wali Kota untuk mendukung pemasaran dari produk yang dihasilkan, Pak Wali Kota juga harus punya kebijakan,” sebutnya
Sementara itu, Wali Kota Solok, Zul Elfian mengapresiasi Unand yang telah membantu pengembangan UKM di Kota Solok.
“Terima kasih atas Unand yang telah membantu membangun Kota Solok. Kita minta kepada dinas terkait, untuk apa yang dilakukan, bisa dilanjutkan dan dikembangkan,” ujarnya. (**)
Discussion about this post