Payakumbuh — Ratusan massa dari berbagai tempat mendatangi DPRD Kota Payakumbuh untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu, ratusan massa yang tidak diketahui siapa koordinatornya itu melakukan aksi unjuk rasa pada Sabtu pagi 24 September 2022.
Dalam aksi itu, massa yang juga diikuti ibu-ibu rumah tangga itu membawa spanduk yang berisi kekecewaan terhadap naiknya BBM yang berdampak pada naiknya berbagai kebutuhan dan berdampak kehidupan makin sulit. Massa yang tak terkendali terus merangsek dan memaksa terus masuk ke gedung DPRD, mereka meneriakkan agar anggota DPRD segera menemui para pengunjuk rasa.
Tak mau aksi massa kian anarkis/ricuh, petugas kepolisian dari Polres Payakumbuh yang telah berjaga di lokasi mencoba membuat pagar betis pengamanan. Massa yang kian marah terus bergerak maju, bahkan sesekali mereka melempari petugas dengan air yang dibungkus. Karena massa kian marah, polres Payakumbuh menambah kekuatan dengan petugas DALMAS menggunakan tameng. Pihak kepolisian yang coba menenangkan massa ternyata tak digubris, mereka justru kian murka, massa mulai membakar ban dan menyerang petugas.
Tak mau kericuhan kian menjadi, pengamanan kian ditingkatkan, petugas juga menyemprotkan racun api untuk memadamkan api dari ban yang kian membesar. Meski sedikit mundur, namun massa tetap melempari petugas dan melakukan perlawanan. Konsentrasi massa terpecah saat air disemprotkan dari mobil pemadam kebakaran. Wakapolres Payakumbuh, Kompol. Russirwan dan sejumlah perwira Polres Payakumbuh juga terlihat hadir ditengah-tengah petugas yang melakukan pengamanan aksi unjuk rasa.
Namun peristiwa itu bukanlah aksi unjuk rasa (UNRAS) sebenarnya, itu hanyalah kegiatan simulasi yang digelar Polres Payakumbuh di Halaman Mapolres untuk memeriksa/cek kesiapan dan memberikan pelatihan kepada personil polres dalam menangani aksi unjuk rasa.
Simulasi pengamanan aksi unjuk rasa yang disusun/skenario oleh Kabagops Polres Payakumbuh, AKP. Romalpus Almi itu berjalan sesuai rencana dan sukses diperankan oleh masing-masing anggota Polres Payakumbuh.
”Untuk simulasi sukses berjalan sesuai skenario yang kita rencanakan.” Sebut Kabagops Polres Payakumbuh, AKP. Romalpus Almi.
Sementara Kapolres Payakumbuh, AKBP. Alex Prawira terlihat berdiri di bagian dalam DPRD. Ia menyebutkan pihaknya dibantu Satpol PP dan Pemadam kebakaran dalam menangani aksi unjuk rasa.
”Iya, pagi ini kita melaksanakan kegiatan simulasi pelayanan, pengawalan dan pengamanan unjuk rasa di wilayah hukum Polres Payakumbuh untuk mengecek dan memberikan pelatihan kepada anggota dalam menangani situasi yang terjadi pada saat unjuk rasa.” Ucap Kapolres Payakumbuh AKBP. Alex Prawira didampingi Wakapolres, Kompol. Russirwan, Kasat Reskrim, AKP. Akno Pilindo, Kasat Lantas, IPTU. Aggy, Sabtu pagi 24 September 2022.
Kapolres juga mengatakan, dengan simulasi ini juga bagian dari bentuk kesiapan pihaknya menghadapi/mengamankan Pemilu serentak.
” Kegiatan ini juga sejalan untuk menghadapi situasi jelang pemilu serentak.” Ucap Alex.
Dalam melakukan pengamanan aksi unjuk rasa, pihaknya juga dibantu TNI, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran. (bbz)
Discussion about this post