Kota Solok – Dalam rangka meningkatkan standar mutu pendidikan diniyah di Kota Beras Serambi Madinah. Kemenag bersama Pemerintah Kota Solok adakan sosialisasi kepada seluruh guru dan pengurus MDTA se-Kota Solok, Senin (12/9) di Masjid Agung Al-Muhsinin, Kota Solok.
Kegiatan ini bertujuan agar seluruh tenaga pendidik Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Kota Solok menjalani setifikasi. Selain itu, lembaga MDTA juga akan diakreditasi.
Kakan Kemenag Kota Solok, Afrizal Taib mengatakan, sertifikasi pendidik dan akreditasi MDTA merupakan langkah dalam penataan pelaksanaan pendidikan MDTA di Kota Solok. Guru yang layak, dan profesional menjadi salah satu faktor dalam mencapai tujuan MDTA.
“Setiap MDTA harus kembali menata dan mengolah MDTA sesuai dengan aturan Administrasi yang benar. Dengan begitu, pelaksanaan pendidikan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan,” kata Afrizal Taib.
Sementara itu, Wawako Solok menyambut positif adanya program sertifikasi pendidik dan akreditasi MDTA. Menurutnya, dengan guru yang profesional dan lembaga yang terakreditasi akan mendorong lahirnya peserta didik yang juga berkualitas.
Dhani menyebutkan, peran dan fungsi MDTA sangat penting dalam melengkapi pengajaran pendidikan keagamaan bagi pelajar SD atau MI. Pelajaran yang diberikan akan membantu peserta didik dalam menambah ilmu yang didapat di bangku sekolah formal.
Selain itu, kata Dhani, sertifikasi juga akan menunjang kesejahteraan para pendidik MDTA se-kota Solok. Proses sertifikasi nantinya akan dikelola secara profesional oleh tenaga berkompeten. Tenaga pendidik diminta untuk mengikuti dengan serius.
“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dan dukungan pengembangan pendidikan MDTA. Kami sangat mengapresiasi seluruh guru dan MDTA yang telah memberikan pendidikan islam kepada anak-anak kita, calon penerus bangsa. Pemerintah kota pasti akan selalu mendukung,” tutup Dhani.
Turut hadir Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, dan Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Solok, Rahmat Tubil. (**)
Discussion about this post