PAINAN – Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Apt. Rudi Hariansyah, S. Si, menghadiri rapat diskusi panel manajemen kasus stunting Kabupaten Pesisir Selatan, tahun 2022, di Ruang Rapat Bapedalitbang. Rabu (14/09/22).
Hadir bersama Wabup, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi, Dandim 03/11, Kepala Bapedalitbang, Kepala OPD Pemerintah kabupaten pesisir selatan, KPPN, Ketua TP PKK/Mewakili, Tim Pakar Audit Stunting, TA. Satgas Stunting BKKBN, Camat Batang kapas dan Sutera, Wali Nagari Koto Nan Tigo Batang Kapas, Koto Taratak Sutera, Serta Seluruh Tenaga Kesehatan yang ada di kecamatan.
Pada rapat tersebut Wabup Pessel mengatakan, dalam penyelenggara pencepatan penurunan Stunting, Perlu perlu tinjauan kasus Stunting dari tim pakar sesuai keahlian masing-masing baik dari ahli dokter anak, dokter obygn, psikolog dan ahli Gizi, akan memberikan masukan dan tindakan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di setiap tingkat wilayah dari kabupaten hingga ke nagari-nagari yang ada di Pesisir Selatan.
Selanjutnya, intervensi Stunting harus harus kita mulai dari hulu yaitu kepada remaja dan calon pengantin, pastikan remaja remaja memahami akan pentingnya kebutuhan gizi sejak remaja serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Pemantauan kepada ibu hamil sampai punya anak baduta dapat dilakukan agar masa emas 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) berjalan optimal baik di sisi kesehatan maupun pola asuh yang diterapkan.
Pada anak umur balita pastikan mendapatkan ASI Ekslusif, Imunisasi lengkap, Vitamin, Makanan tambahan mulai dari Kabupaten, Kecamatan, sampai ke Nagari. Penajaman startegi intervensi dari hulu melalui kegiatan kegiatan prioritas mencegah lahirnya anak Stunting, Mengoptimalkan peran Tim pendamping keluarga yang sudah terbentuk sebanyak 322 Tim Se kabupaten pesisir selatan kepada calon pengantin, Ibu Hamil, ibu pasca melahirkan, Ibu menyusui dan ibu mempunyai anak 0 sampai 5 tahun.
“Memanfaatkan bonus Demografi. Dimana jumlah penduduk Pesisir Selatan saat ini didominasi oleh generasi muda yang baru berkeluarga dan ayang akan berkeluarga sehingga dapat mewujudkan Indonesia Emas, yaitu membentuk keluarga muda yang sehat l, produktif dan keluarga berketahanan,” tutup Wabup. (*)
Discussion about this post