PAINAN – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan Syahril mengapresiasi Bupati Rusma Yul Anwar atas semangat belajar guru di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) dalam dua tahun terakhir.
Menurutnya perubahan yang sangat besar itu tak mungkin terjadi begitu saja tanpa ada kekuatan yang menggerakan, bahkan hanya kalah dengan Kota Padang, apalagi saat pandemi Covid-19. Kondisi itu ia sampaikan pada penasehat Gebu Minang, Fasli Djalal.
“Itu fakta dari seluruh data yang masuk. Ternyata bupatinya berlatar belakang guru. Kami sangat apresiasi, Pak Bupati, atas semangat dan perubahan itu,” ungkap Iwan saat diskusi tentang guru di Jakarta.
Diskusi dihadiri Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, CEO Teach First Indonesia Bukik Setiawan serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Bantaeng.
Ia menilai perubahan itu sebagai lompatan besar bagi dunia pendidikan yang sekaligus bakal membawa kemajuan daerah melalui generasi penerus yang berdaya saing kuat.
Adopsi metodologi pendidikan surau di sekolah yang digagas bupati merupakan langkah tepat, sejalan dengan tipikal masyarakat Minangkabau yang egaliter.
Pada kesempatan itu Dirjen berharap agar daerah dapat membuat perencanaan tentang kebutuhan guru dan merumuskan kurikulum masing-masing sesuai kearifan lokal masing-masing.
Sementara Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengatakan pemerintah kabupaten terus memotivasi pahlawan tanda jasa itu jika profesi seorang guru memiliki misi kemanusiaan.
Apa yang dilakukannya saat ini berkaitan erat dengan masa depan daerah. Dengan demikian tanggungjawab moral dan profesi guru sebagai tenaga pendidik menjadi lebih tinggi.
Pemerintah kabupaten juga menggugah semangat semua pihak, karena pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah semata, tapi harus menjadi tanggun jawab bersama.
Hal itu sejalan dengan visi-misi daerah selama lima tahun ke depan yang telah menetapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan sebagai arus utama pembangunan.
Masyarakat tidak hanya sekadar menjadi subjek pembangunan, namun sekaligus sebagai objek pembangunan dengan cara menghadirkan pendidikan yang lebih baik, sehingga tercipta generasi berkualitas.
Pesisir Selatan kini memilik SMP berasrama dan ditetapkan sebagai sekolah unggul di jenjang pendidikan menengah pertama dengan harapan mereka mampu bersaing untuk masuk sekolah unggul jenjang SMA.
Tak hanya itu pemerintah kabupaten pada tahun anggaran 2022 mengalokasikan sekitar Rp650 miliar untuk anggaran pendidikan atau lebih dari 30 persen dari total APBD yang hanya sekitar Rp1,7 triliun. (*)
Discussion about this post