Bukittinggi — Sempat memunculkan imej negatif, pengelolaan perparkiran kemudian dirubah dengan mengangkat juru parkir (Jukir) sebagai kontrak dari sebelumnya diserahkan kepada pihak ketiga untuk memberikan pelayanan terbaik.
Sejak perubahan tersebut keluhan pemilik kendaraan terutama terhadap pengenaan biaya parkir, sudah dapat teratasi.
Kepala Bidang Lalulintas dan Parkir Dishub Bukittinggi, Andy Awra ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pengangkatan Jukir sebagai pegawai kontrak di lingkungan Dishub Kota Bukittinggi jumlahnya sebanyak 48 orang.
“Para jukir tersebut diberi gaji Rp90 ribu per hari, yang pembayarannya setiap bulan. Jika ditotalkan per bulannya mencapai Rp2,7 juta atau sesuai UMR,” paparnya.
Jukir yang diangkat sebagai pegawai kontrak tersebut katanya, dibuatkan kontrak perjanjiannya, dan setiap tahun diperpanjang.
“Mereka yang diangkat sebagai pegawai kontrak berjumlah 48 orang itu, ditempatkan di 33 titik parkir resmi tersebar di kota Bukittinggi,” ucapnya.
Menurut Andy, para Jukir yang diangkat menjadi pegawai kontrak itu, per satu titik parkir ada yang ditempatkan dua orang, dan ada pula satu orang per titik parkir.
“Sebagai pegawai kontrak Dishub, para Jukir itu bisa kita dipindahkan ke titik parkir lain, selain di titik parkir tempat sebelumnya mereka ditugaskan,” tuturnya.
Disampaikan Andy, pada tahun anggaran 2022, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir ditargetkan sebesar Rp3,7 miliar.
Ditanya sejauh mana pencapaian, bahwa sampai Agustus 2022 sudah terealisasi sebesar Rp2 miliar. Saat ini para Jukir terus berupaya agar target parkir Rp3,7 miliar di 2022 tercapai 100 persen.
Dengan target parkir Rp3,7 miliar per tahun ditetapkan pemerintah dengan jumlah 33 titik parkir resmi, maka dapat dirata-ratakan pungutan retribusi parkir salah satu penyumbang PAD Bukittinggi dihitung per hari, berkisaran Rp311 ribu lebih per titik parkir.
Dibandingkan dengan jumlah Jukir sebanyak 48 orang yang diangkat menjadi pegawai kontrak dengan pengeluaran sebesar Rp90 ribu se hari, ada sebesar Rp4,3 juta lebih setiap harinya biaya dikeluarkan Pemko Bukittinggi. (Pon)
Discussion about this post