Padang – Ibu kota Provinsi Sumatera Barat genap berusia 353 tahun pada Minggu (7/8). Berbagai kegiatan pun disusun dan dilaksanakan untuk merayakannya, mulai dari rapat paripurna di gedung dewan yang terhormat, hingga melaksanakan beberapa perlombaan, di antaranya, Lomba memasak Rendang, Lomba membuat Teh Telur, dan pawai budaya Nusantara.
Pada kesempatan ini Wali Kota Solok turut menghadiri rapat Paripurna dalam memperingati hari jadi kota Padang ke-353. Selain Wako Solok, Rapat Paripurna ini juga turut dihadiri oleh Seluruh Kepala Daerah di Provinsi Sumatera Barat di gedung DPRD kota Padang.
Kota Padang merupakan pintu gerbang barat Indonesia dari arah Samudra Hindia, dan dahulunya, kota Bengkuang ini merupakan sebuah kota dari pengembangan Metropolitan Palapa. Namun sampai saat ini, belum ada informasi pasti siapa yang memberi nama kota ini.
Sepenggal sejarah mengatakan, pertumbuhan kota Padang berawal dari sebuah perkampungan nelayan di muara Batang Arau, dan berkembang menjadi bandar pelabuhan seiiring masuknya Belanda dibawah bendera Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Pada 7 Agustus 1669 terjadi penyerangan Loji Belanda di Muara Padang oleh Masyarakat Pauh dan Koto Tangah, dan disaat itulah daerah yang sekarang ini menjadi ibukota Provinsi Sumatera Barat ditetapkan menjadi kota Padang.
Dalam perjalanan usianya yang cukup panjang itu, banyak upaya dan agenda yang dilakukan untuk peningkatan kota Padang kearah yang lebih baik lagi, mulai dari pembangunan infrastruktur, hingga pembangunan masyarakat secara global.
dan dengan dilaksanakannya perayaan HUT kota Padang tahun 2022 ini, diharapkan kemajuan itu akan bertambah pesat, dan perekonomian kembali bangkit setelah diporak porandakan oleh Covid-19.
Perayaan HUT kota Padang ke – 353 tahun ini , menjadi kegiatan yang spesial, karena bertepatan dengan agenda Rakenas Apeksi, dimana dalam hal itu, sebanyak 98 walikota Se – Indonesia, termasuk beberapa menteri terkait, akan ikut merayakannya. (**)
Discussion about this post