Padang — Pihak Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Barat merespon rencana dari Ildianto, A.Md. Salah satu kandidat ketua DPC Demokrat Kabupaten Solok yang berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Partai Demokrat atas pelanggaran kesepakatan pada saat Muscab untuk pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Solok.
Deni Darlizon anggota Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Sumbar secara terang-terangan membenarkan bahwa terjadi inkonsistensi atau pengingkaran terhadap kesepakatan yang terjadi pada saat Muscab tanggal 18 Juli yang lalu.
Hal tersebut terungkap atas tanggapan terhadap pemberitaan yang tayang di beberapa media online bahwasanya Ildianto, yang adalah salah satu kandidat yang bertarung dalam pemilihan Ketua DPC Kabupaten Solok akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Partai Demokrat.
Deni Darlizon dalam percakapan grup WA mengatakan bahwa telah terjadi pengingkaran komitmen yang dilakukan oleh para pengkhianat.
“Komitmen…adalah tetap sebuah komitmen! kita salut dengan Ildianto ini !12 dukungan lawan 2 dukungan dan dia mengalah karna ada mediasi.dia taat pimpinan maka dia legowo menjadi sekretaris yang sebetul nya dia berhak jadi ketua!tapi apa yang terjadi???jabatan sekretaris nya dikhianati oleh pihak-pihak yang berjiwa pengkhianat!kita tunggu klarifikasi atas kondisi ini,jujur ini jadi tidak menarik!!!…”
Begitulah stetmen yang disampaikan oleh Deni Darlizon anggota BPOKK Partai Demokrat Sumbar yang tersebar di grup WA pengurus Demokrat Kota Padang.
Ketika media mengkonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan perihal statemen tersebut, Deni Darlizon membenarkannya.
“Benar, yang perlu diselidiki, sekretaris yang keluar namanya di SK, apakah orang ketua terpilih? Atau orang rekomendasi ketua DPD atau sekretaris DPD, ini yang kita tunggu klarifikasinya. Biar tahu siapa pengkhianatnya,” tegas mantan sekretaris Pemuda Pancasila Kota Padang ini.
Statemen ini seolah-olah membongkar apa yang terjadi sebenarnya pada saat pelaksanaan Muscab pada tanggal 18 Juli 2022 yang lalu di Hotel Balkon Bukittinggi, dimana ada pihak yang dipaksa mundur walaupun telah mendapatkan dukungan mayoritas dari para pemilik suara. (Hen)
Discussion about this post