Puluhan Kepala SD dan SMP di Bukittinggi Dilantik, Wako : Pendidikan Ciptakan Manusia Unggul

Bukittinggi — Sebanyak 54 orang Kepala SD dan SMP dilantik oleh Walikota Erman Safar di aula kantor Balaikota, Bukik Gulaibancah, Senin (25/7) siang. Selain mengganti yang pensiun, sebagian lainnya mendapatkan mutasi dan rotasi.

Pelantikan para Kepala SD dan SMP tersebut, menurut Kepala BKPSDM Sustina dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Melfi Abra, setelah melalui seleksi dan sejumlah pertimbangan dari pimpinan. Dari 54 orang itu, 46 adalah Kepala SD dan 8 Kepala SMP.

Sekretaris Daerah (Sekda) Martias Wanto menjelaskan, seorang guru juga diberi tugas tambahan dan kepercayaan menjadi kepala sekolah dalam masa paling lama 16 tahun,dan perlu dilakukan rotasi serta mutasi.

“Namun sesuai dengan kondisi, banyak diantara kepala sekolah yang sudah memasuki masa pensiun, tapi sebaliknya belum banyak yang belum memiliki sertifikat untuk menjadi Kepala Sekolah,” ujar Sekda.

Bagi yang mendapatkan mutasi menurut Sekda,diberi tanggungjawab dan diharapkan dapat bergerak serentak sesuai dengan arahan Walikota Bukittinggi. Salah satu yang perlu diterapkan adalah muatan lokal yang telah disusun Wako dan harus dilaksanakan di setiap sekolah

Walikota Erman Safar menekankan perlunya dilakukan perubahan arah peradaban, Bukittinggi sudah lama absen memproduksi generasi unggul.

“Kita akan tekankan perubahan peradaban, meski sekolah sudah punya kurikulum dari pusat,tapi kalau bisa lakukan improvisasi untuk lebih meningkatkan diri kepada peserta didik,” harap Wako.

Visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD khususnya di bidang pendidikan, tambah Wako, harus dijalankan oleh para pendidik. Banyak upaya yang dapat dilakukan seperti membuat sanggar seni, meningkatkan olahraga, dan membuat praktik kebudayaan di setiap sekolah.

“Para generasi muda Bukittinggi harus memahami adat budaya Minangkabau ,punya dasar agama yang baik. Dunia pendidikan jangan sampai hanya sebatas kebiasaan masuk lagi pulang siang. Banyak masalah sosial yang harus diantisipasi dan jangan sampai anak-anak Bukittinggi berperilaku menyimpang,” tukas Erman Safar. (Pon)