Padang, Ri-Rabu besok (27/7), Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah menyelenggarakan Konferensi Internasional ICLLE yang keempat secara luring dan daring. Kegiatan konferensi secara luring dilaksanakan di Auditorium FBS Universitas Negeri Padang.
Demikian disampaikan oleh Kepala Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Dr. Yenni Hayati, M.Hum. didampingi Ketua Pelaksana, Dr. Abdurrahman, M.Pd. kepada wartawan bertempat di Kampus FBS Universitas Negeri Padang pada Selasa (26/7) pagi ini.
“Pemakalah utama (keynote speakers) Konferensi Internasional ini adalah Prof. Dr. Lesley Harbon (University of Technology Sidney, Australia), Dr. Andrew M. Cox (University of Shelffied, UK), Dr. Willy A. Renandya (Universiti Teknologi Nanyang, Singapore), Prof. Madya Suamsudin Suhaili (Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd. (Universitas Bengkulu), Dr. Novia Juita, M.Hum. (Universitas Negeri Padang),” jelas Dr. Yenni Hayati, M.Hum.
Lebih lanjut kata Dr. Yenni Hayati, M.Hum. Konferensi Internasional ICLLE sudah diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 2018.
“Konferensi Internasional ICLLE tahun 2022 berbeda dengan Konferensi Internasional ICLLE tahun-tahun sebelumnya dilihat dari jumlah pemakalah utama dan mekanisme pelaksanaannya. Jumlah keynote speaker sebanyak 6 orang yang terdiri atas: 1 orang dari Inggris, 1 dari Australia, 1 dari Singapura, 1 dari Malaysia, dan 2 dari Indonesia,” tambah Dr. Yenni Hayati, M.Hum.
Lebih lanjut kata Dr. Yenni Hayati, M.Hum., mekanisme pelaksanaan Konferensi Internasional ICLLE tahun ini adalah penggabungan antara luring dan daring (hybrid).
“Peserta diundang datang ke Padang. Dua orang pemakalah dari Indonesia menyajikan makalah secara langsung (luring) dan 4 orang keynote speaker dari Inggris, Australia, Singapura, dan Malaysia mempresentasikan makalahnya secara daring,” tambah Dr. Yenni Hayati, M.Hum.
Dr. Yenni Hayati, M.Hum. menyampaikan bahwa tema ICLLE 2022 adalah mengusung perkembangan ilmu kebahasaan, ilmu sastra, dan pembelajarannya serta ilmu informasi dalam revolusi masyarakat 5.0 (“Language, Literature, Education and Information Research in Soviety 5.0”).
Pada kesempatan itu, Dr. Yenni Hayati, M.Hum. juga menyampaikan tujuan ICLLE 2022 adalah menggali dan mengkaji isu-isu mutakhir bidang bahasa, sastra, dan pembelajarannya serta penelitian-penelitian terkait ilmu informasi dalam arus revolusi 5.0.
“Seminar ini juga diharapkan menjadi wadah untuk berdiskusi dan merumuskan isu-isu penelitian di bidang, bahasa, sastra dan pembelajaran serta ilmu informasi terutama yang berkaitan dengan upaya membantu bangsa kita mengatasi pandemi dan mengikuti revolusi 5.0,” tambah Dr. Yenni Hayati, M.Hum.
Ketua Pelaksana Dr. Abdurrahman, M.Pd. menambahkan bahwa Konferensi Internasional ICLLE 2022 yang diselenggarakan oleh Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang mendapatkan hibah pelaksanaan seminar internasional dari Kemendikbudristek dan mendapatkan bantuan dana sebesar 40 juta untuk biaya pelaksanaannya. (Humas UNP)
Discussion about this post