Kota Solok – Kelompok budidaya ikan (Pokdakan) Gawan Saiyo, Kota Solok mendapat bantuan program kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk budidaya ikan lele. Sistem budidaya tidak lagi tradisional, tapi sudah menggunakan sistem bioflok.
Program yang dibawa anggota DPR RI, Hermanto itu diharapkan dapat memberdayakan Pokdakan dalam peningkatan perekonomian anggota. Tidak hanya sekedar sarana, Pokdakan juga mendapatkan bimbingan langsung terkait teknis budidaya ikan lele dari pembibitan hingga panen.
Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar sangat mengapresiasi bantuan program bantuan sarana budidaya ikan tersebut. Menurutnya, program budidaya ikan air tawar masih sangat berpotensi dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Wako meminta Pokdakan untuk dapat memanfaatkan bantuan yang diterima dengan baik. Pada dasarnya, kata Zul Elfian, bantuan itu tidak hanya sekedar seremonial, tapi ditargetkan membawa manfaat bagi masyarakat.
“Bantuan yang diberikan ini manfaatnya untuk masyarakat, bukan untuk pemerintah. Jangan sampai karena ketidakseriusan mengelola bioflok ini, bantuan menjadi sia-sia. Ambillah sisi positif demi meraih keuntungan bersama,” pesan Wako didampingi Kadis Pertanian, Ikhvan Marosa.
Anggota DPR RI, Hermanto mengatakan, saat ini banyak penerima program tidak menyadari bahwa bantuan ini untuk masyarakat, bukan untuk pemerintah. Akibatnya bantuan yang diberikan tidak berjalan dengan baik.
“Perlu diingat, bantuan ini merupakan upaya pemerintah untuk membuka lapangan kerja, membuka peluang bisnis. Serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian dan perikanan,” sebutnya.
Selain mendapatkan bantuan sarana dan prasarana budidaya ikan lela, kelompok penerima juga mendapatkan ilmu. Dengan dua manfaat itu, semestinya usaha yang dilakukan masyarakat bisa berkembang dengan baik.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Ihsan Kamil mengatakan, bantuan ini salah satu upaya pemerintah meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Ikan lele termasuk sumber protein yang murah bagi masyarakat.
“InsyaAllah dalam waktu 3 bulan, kita sudah bisa menghasilkan ikan lele untuk dikonsumsi. Semoga ke depan program ini bisa bergulir dan usaha masyarakat bisa membawa dampak ekonomi,” tutupnya. (Cha)
Discussion about this post