Padang — Keterjaminan listrik sangat penting sebagai penggerak utama dalam mendukung upaya transformasi ekonomi Sumatera Barat (Sumbar). Meski secara pasokan daya listrik Sumbar tidak ada kendala, namun dari segi pemerataan akses listrik bagi masyarakat, khususnya di kawasan terpencil dan terluar perlu menjadi perhatian.
Demikian ditegaskan Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, saat membuka secara resmi Multi Stakeholder Forum, yang diinisiasi oleh PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumbar, dengan tema ‘Perkuat Kolaborasi, PLN Dukung Pertumbuhan Ekonomi Sumbar’ bertempat di Andromeda Ballroom, Mercure Hotel, Padang, Jumat (24/6/2022).
Menurut gubernur, meskipun rasio elektrifikasi Sumbar sudah mencapai 99,98 persen, namun masih ada daerah terutama di pedesaan terluar dan terpencil yang belum menikmati listrik secara memadai atau tidak mampu untuk menyambungkan listrik dari PLN. Diantaranya seperti di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman, Pasaman Barat, Solok Selatan, dan kabupaten lainnya.
“Pemerintah Provinsi Sumbar terus berupaya menuntaskan pemerataan akses listrik ini. Setiap tahun dalam APBD dialokasikan anggaran pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik untuk kelompok masyarakat tidak mampu daerah terpencil dan pedesaan,” ujar gubernur.
Meski demikian, gubernur berharap dukungan dan kerjasama semua pihak, bahu membahu menuntaskan pemerataan akses listrik bagi masyarakat Sumbar. Baik melalui dana CSR, hibah maupun pendanaan lainnya sehingga diharapkan tahun 2024 rasio elektrifikasi aktual Sumbar bisa mencapai 100 persen.
Dalam kesempatan ini gubernur juga mengapresiasi peran dan kontribusi PT. PLN (Persero) atas segala upaya dan komitmennya dalam mendukung pembangunan di Sumbar. Terutama dengan masih besarnya cadangan daya listrik Sumbar yang mencapai 20 persen lebih, menurut gubernur akan menjadi penarik minat investor untuk mananamkan modalnya di Sumbar.
“Peran PT. PLN (Persero) khususnya Unit Induk Wilayah Sumbar merupakan faktor sentral dalam mengiringi pertumbuhan ekonomi Sumbar. Namun penguatan kolaborasi semua pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan,” tambah gubernur.
General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumbar, Toni Wahyu Wibowo menyatakan, sesuai dengan tema forum kali ini, pihaknya berkomitmen untuk berkolaborasi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sumbar.
“Kondisi kelistrikan Sumbar saat ini masih ada 23,34 persen cadangan daya. Karena itu kita siap mendukung peningkatan ekonomi Sumbar, terutama kebijakan strategis Sumbar di bidang pertanian, wisata dan UMKM,” ungkap Toni.
Toni juga berharap, melalui forum yang digelar setiap tahun tersebut, akan menghasilkan solusi perbaikan pelayanan publik, masukan-masukan yang membangun agar transformasi ekonomi Sumbar menjadi lebih baik.
Tampak hadir dalam Multi Stakeholder Forum ini, Forkopimda Sumbar, Kepala DPMPTSP Adib Alfikri, Kepala Dinas ESDM Herry Martinus, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi, dan Kabiro Adpim Maifrizon. (doa/MMC)
Discussion about this post