Sawahlunto – Gubenur Sumatera Barat yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Warda Husein SE MM meresmikan Taman Kehati Emil Salim di Kawasan Taman Kandi Sawahlunto.
Menurut informasi dari Direktur eksekutif Yayasan Kehati, Riki Frindos mengatakan Emil Salim akan hadir langsung ke acara ini, namun karena alasan kesehatan beliau tidak dapat hadir hari ini.
“Permintaan maaf saya sampaikan mewakili Bapak Emil Salim karena tidak dapat hadir langsung dalam acara ini, namun walaupun beliau tidak hadir, hati beliau tetap ada untuk Kota Sawahlunto dan tetap mendukung kegiatan ini,” terang Riki.
Riki Frindos juga menyatakan Taman Kehati Emil Salim Kota Sawahlunto ini merupakan satu-satunya Taman Kehati yang dibuat dengan memanfaatkan lahan bekas tambang batu bara.
Sedangkan keunikan dari Taman Kehati Sawahlunto jika dibandingkan dengan Taman Kehati lainnya di Indonesia, yakni taman ini berada di lahan tidur bekas galian tambang batu bara yang nantinya selain akan digunakan sebagai tempat pencadangan sumber daya Hayati juga dapat dimanfaatkan menjadi objek wisata bahkan menjadi sistim penyangga tempat penelitian.
Dirinya mewakili Yayasan Kehati mengucapkan apresiasi terhadap Pemerintah Kota Sawahlunto dan masyarakatnya yang begitu antusias dalam berkomitmen untuk mewujudkan Taman Kehati ini menjadi yang terbaik di Indonesia.
Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten II Bidang perekonomian dan pembangunan Setda Provinsi Sumatera Barat, Warda Husein, SE.MM mengatakan bahwa Taman Kehati di Sumatera Barat baru ada tiga yakni di Kota Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan di provinsi.
Dengan kehadiran Taman Kehati di Sawahlunto dengan nama Taman Kehati Emil Salim ini akan menjadi taman Kehati yang ke empat di Sumatera Barat. Jika melihat keseriusan dari pemerintah Kota Sawahlunto, saya optimis taman ini akan menjadi Taman Kehati yang dapat berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati lokal serta akan menjadi salah satu objek wisata di Kota Wisata Tambang Berbudaya yang juga telah diakui oleh UNESCO.
Dirinya berharap agar Taman Kehati Emil Salim ini akan menjadi contoh dan rujukan bagi Taman Kehati yang ada di Indonesia dengan dikelola secara bersama baik dari Provinsi melalui Forum CSR nya, ataupun dari perusahaan-perusahaan lokal sebagai wujud tanggungjawab moral terhadap kelestarian lingkungan.
Walikota Sawahlunto Deri Asta atas nama Pemerintah Kota Sawahlunto mengapresiasi Kehati atas terealisasinya rencana pembuatan Taman Kehati Emil Salim yang sudah digagas sejak tahun 2019 lalu ini. Dan pemerintah Kota Sawahlunto menurut Deri Asta telah mempersiapkan 24 hektar lahan bekas tambang Kandih untuk dimanfaatkan seperti apa yang sudah digagas.
“Kita apresiasi rencana pembuatan Taman Kehati Emil Salim ini. Lokasi Taman Kehati Emil Salim ini sebenarnya juga merupakan perencanaan pengembangan pusat Kota Sawahlunto dengan perencanaan kantor-kantor pelayanan di areal ini,” sebut walikota.
Terkait dengan pengelolaan, menurut Deri Asta selain ada keterlibatan dari Yayasan Kehati, juga akan melibatkan masyarakat. Bahkan Pemko Sawahlunto juga menyiapkan kelompok masyarakat yang akan diberdayakan mengelola dan mengembangkan Taman Kehati Emil Salim ini.
Pada acara peresmian juga dihadiri oleh Wakil Walikota, Unsur Pimpinan DPRD Kota Sawahlunto, Sekda Kota Sawhlunto, Forkopimda, Tim Yayasan Kehati, OPD, Unsur Tokoh Masyarakat dan undangan lainnya.
Setelah peresmian Taman Kehati Emil Salim di kawasan Kandi, acara dilanjutkan dengan diskusi dengan tema “Sawahlunto Menuju Tranformasi Pembangunan Berkelanjutan dan Lestari” di rumah dinas Walikota dengan dihadiri langsung oleh Emil Salim melalui zoom meeting. (Djasrizal)
Discussion about this post