Jakarta – Pemerintah kota Solok dibawah kepemimpinan H. Zul Elfian Umar dan Dr Ramadhani Kirana Putra, kembali menjaring aspirasi dan potensi yang dimiliki oleh para perantau asal kota Solok dan kabupaten Solok yang ada dan berdomisili di daerah Jakarta dan sekitarnya, beranjak dari hal itu dilaksanakan Forum Discussion Grup (FGD) yang bertempat di Hotel Balairung, Matraman Jakarta Timur, Rabu (18/5).
Hal ini merupakan bentuk Upaya Pemerintah Kota Solok dalam menggali potensi dan mengembangkan dunia pendidikan didaerah setempat. Mulai dari potensi minat dan bakat siswa dalam sekolah, sampai dengan pengembangan pendidikan perguruan tinggi.
Dalam kesempatan kali ini dihadiri oleh wakil walikota Solok Dr Ramadhani Kirana Putra, didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Solok Dr. Desmon, Kepala Dinas Kominfo Heppy Dharmawan, SS,M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Dra. Rosavella, Kepala Bagian Kesra Irsyad, SP.d, Kepala Bagian Umum Zulfadrim, SS, M.Sc,Ph.d, Sekretaris Bappeda Lusya Adelina, SE, MM, Kabid Perencanaan Susan Haryani,S.Si, M.Si, Pranata Humas Ahli Muda Yopi Permana, SSTP, M.Si.
Selain oleh para perantau yang tergabung dalam Keluarga Besar Kota Solok (KBKS), FGD juga diikuti oleh Anggota DPR RI, Lisda Hendrajoni, Ketua Yayasan MMY Suryadi Asmi, Rektor UMMY, Prof Syahro Ali Akbar, Sekretaris Badan Pengurusan Yayasan MMY, Suryadi Nurdal, SH dan Wakil Sekretaris Drs. Muhamad, MSi, Saiyo Saiyo Sakato (S3), Ikatan Perantau Minang (IPM) serta pemerhati pendidikan Minang di Jakarta.
Dari data yang dirangkum media ini, diketahui bahwa dalam FGD terfokus pada pembahasan untuk peningkatan dan pengembangan dunia pendidikan dijenjang perguruan tinggi, salah satunya adalah peningkatan status Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) menjadi Perguruan Tinggi Negeri.
Dr Ramadhani Kirana Putra dalam arahannya mengatakan, UMMY adalah simbol pendidikan di Sumatera Barat bagian selatan, berdasarkan dari pada itu, perlu adanya dukungan secara bersama, serta bantuan untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam upaya peningkatan status UMMY menjadi perguruan tinggi negeri, dan dikatakannya, pemerintah kota Solok telah ikut andil dalam menyiapkan lahan seluar 30 Ha untuk pengembangan kampus UMMY.
Dalam kesempatan lain, Ketua Yayasan Mahaputra Muhammad Yamin menyampaikan bahwa keberadaan perguruan tinggi sangat dibutuhkan, terutama di Kota Solok dan daerah sekitarnya, walaupun ada moratorium yang menghentikan pembentukan perguruan tinggi, tapi mungkin ada hal hal yang bisa kita lakukan bersama, termasuk menjalin komunikasi dan lobi-lobi dari segala lini agar perubahan status UMMY menjadi PTN dapat segera terwujudkan.
Sementara itu Rektor UMMY juga memaparkan peningkatan status UMMY diyakini akan membawa perubahan dan dampak positif yang signifikan secara regional di wilayah Sumatera Barat bagian selatan, baik dibidang ekonomi, sosial, budaya, terutama pemerataan pelayanan pelaksanaan pendidikan di Sumatera Barat. (*)
Discussion about this post