Solok — Tidak dipungkiri, keberadaan perantau memiliki arti penting bagi pemerintah daerah Sumatera Barat (Sumbar). Kearifan lokal ini menjadi keunggulan sekaligus kekuatan, sebab hubungan ranah dan rantau, ikatan batin dan emosionalnya sangat kuat. Potensi ini harus terus dipelihara dan diperkuat demi kemajuan nagari dan daerah.
Sulit Air Sepakat (SAS) salah satunya. Organisasi perantau asal Nagari Sulik Aia, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok ini telah mampu menjadi mitra strategis pemerintah. Buktinya, selama pandemi, ketika sebagian besar daerah mengalami krisis, para perantau Nagari Sulik Aia mampu menuntaskan pembangunan di kampung halaman, diantaranya dua masjid besar, dan lima jembatan.
Hal ini diungkapkan Gubernur, saat membuka secara resmi Musyawarah Besar (Mubes) SAS ke-23 dan Konferensi Ikatan Pemuda Pelajar Sulit Air (IPPSA) ke-32, di Lapangan Bola Koto Tuo, Nagari Sulik Aia, Selasa (3/5/2022) malam.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan indang oleh gubernur dan penampilan tari masal pulang basamo “Babaliak ka Ranah Minang” yang dipersembahkan oleh IPPSA.
Menurut gubernur, Pemprov Sumbar menyambut baik Mubes SAS dan pulang basamo perantau asal Sulik Aia. Potensi ranah dan rantau ini harus terus dijaga karena sangat berperan besar untuk pembangunan daerah.
Terkait agenda Mubes yang menjadi ajang pemilihan Ketua Umum SAS periode 2022-2026 tersebut, Gubernur menghimbau masyarakat Sulik Aia segera melakukan konsolidasi, membangun komunikasi, merajut kekompakan dan kebersamaan.
“Ranah Minang suka persatuan dan kesatuan. Sejarah sudah membuktikan bahwa pemersatu bangsa ini adalah tokoh-tokoh asal Minangkabau. Bahkan dirantau, tak pernah ada kampung Minang,” ujar gubernur.
“Semangat ini harus menjadi motivasi. Masyarakat Sulik Aia tetaplah jadi yang terdepan menjadi pemersatu di republik ini. Jangan berpecah belah dan termakan hasutan berbagai pihak yang tidak ingin kita bersatu. Semoga mubes ini menghadirkan semangat persatuan,” sambungnya.
Syamsudin Mukhtar, Ketua Umum DPP SAS, juga menyampaikan semangat yang sama. Ia berharap segenap pengurus tetap penuh semangat membangun dan membesarkan organisasi yang telah mendunia dengan cabangnya berada di banyak negara di mancanegara.
“Organisasi ini tidak boleh mati, jangan pernah lelah membangun organisasi. Jabatan ini ladang amal dan ibadah bagi saya, sebab tidak ada gajinya. Kami juga sangat mengapresiasi kehadiran gubernur bersama-sama kita, menambah motivasi semangat kesuksesan orang Minangkabau untuk terus tumbuh,” kata Syamsudin.
Tampak hadir dalam pembukaan Mubes, Suwirpen Suib, Wakil Ketua DPRD Sumbar sekaligus Ketua Solok Saiyo, Anggota DPRD Kabupaten Solok, Nosa Ekananda, Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, Kapolres Solok, Camat X Koto Diatas, Ketua Dewan Pembina DPP SAS, M. Tonas, Pengurus DPP SAS dan delegasi Mubes SAS dari dalam dan luar negeri.
Turut hadir mendampingi gubernur, pejabat Pemprov Sumbar, yakni Kepala Bappeda Medi Iswabdi, Kepala DPMD Amasrul, Ka.Biro Adpim Maifrizon dan Ka.Biro Umum Syefdinon.(doa/MMC)
Discussion about this post