Kota Solok – Sebagai momentum mengingatkan kembali dan merefleksi diri dalam mengimani, membaca, mentadabbur atau, memahami isi kandungan Al Qur’an, mengamalkan dalam bentuk sikap dan perbuatan serta menyampaikannya kepada seluruh umat muslim, Pemerintah Kota Solok memperingati Nuzulul Qur’an 1443 H di Masjid Lubuk Sikarah, Selasa (19/4). Pada Tausiyah kali ini diisi oleh Ustadz Muhammad Arief, S.Ag dari Kota Pariaman.
Kegiatan ini turut menghadirkan Wawako Ramadani Kirana Putra dan Kakan Kemenag Kota Solok Drs. H. Afrizal Thaib, M.Pd.
Peristiwa Nuzulul Qur’an merupakan hari peringatan waktu diturunkannya wahyu Allah SWT (Al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril ke bumi yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan.
Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah SAW secara bertahap, ayat demi ayat, dan surat demi surat. Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Peringatan Nuzulul Qur’an menjadi momentum untuk memahami pesan di dalam Al Qur’an serta mengamalkannya sebagai pedoman untuk membangun peradaban yang lebih unggul, maju, dan mulia.
Peringatan Malam Nuzulul Qur’an di berbagai negara ternyata berbeda. Jika di Indonesia Malam Nuzulul Qur’an diperingati setiap tanggal 17 Ramadan, namun di negara-negara Arab, tidak ada perayaan khusus Malam Nuzulul Qur’an, tapi umat Islam di sana biasanya menyambut malam lailatul qadar pada malam ke-27 Ramadhan, dengan berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan shalat.
Di Indonesia, Nuzulul Qur’an diperingati, bahkan dibuatkan acara khusus di Istana Negara. Ide peringatan Nuzulul Qur’an pertama kali diusulkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pertama, Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) kepada Presiden Soekarno.
Ide tersebut merupakan gambaran betapa Buya Hamka dan para pendiri bangsa lainnya ingin menyelaraskan semangat keagamaan dan semangat kebangsaan.
Saat itu Bangsa Indonesia baru merdeka. Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kebetulan dilaksanakan saat Bulan Ramadan. Sehingga angka 17 punya makna tersendiri bagi umat Islam di Indonesia.
Alasan pemilihan tanggal 17 Ramadan, berdasarkan waktu turunnya surah pertama, Surat Al Alaq, ayat 1 sampai 5 yang turun pada malam ke-17 Ramadan di Goa Hira.
Terlepas dari adanya perbedaan tersebut tidak perlu menjadi permasalahan. Yang terpenting adalah bagaimana amalan yang ada di dalam Al Qur’an dapat dijalankan, terutama di Bulan Ramadan. Peringatan Nuzulul Qur’an harus dimanfaatkan untuk menambah kecintaan terhadap Al-Qur’an dan mentadaburinya, serta tetap merawat produktifitas dalam berkarya.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra mengatakan peringatan Nuzulul Qur’an ini merupakan upaya mengingatkan peran penting Al-Qur’an sebagai tuntunan dalam menerangi kehidupan manusia.
“Semoga peringatan Nuzulul Qur’an pada Ramadhan 1443 H, membawa perubahan yang signifikan di tengah kondisi masyarakat yang sedang mengalami berbagai macam cobaan. Kegiatan ini bentuk keseriusan Pemerintah Kota Solok dalam mewujudkan Kota Solok yang diberkahi maju dan sejahtera, jadikanlah momentum ini untuk merefleksi diri untuk berubah lebih baik lagi kedepannya,” ucapnya. (nisa)
Discussion about this post