Pasaman, Ri-Teringat saya dulu, sekitar tahun 2003 pernah menginjakan kaki di Kampung Tengah Nagari Muara Tais, Kecamatan Mapattunggul.
Acara dinas waktu itu, mendampingi kunjungan kerja Wakil Bupati Pasaman, Bapak Benny Utama.
Tidak banyak mobil yang bisa ikut ke Kampung Tengah dan beberapa jorong lainnya di Muara Tais saat itu. Di depan ada Hartop Pak Benny Utama BA 61 BU, kemudian ada dua hartop lainnya standar ‘offroad’ di tengah dan hartop saya penutup, plat B 53 TAN.
Jalur masuk ke Kampung Tengah kalau tidak silap dari Jorong Benai, dan mutar keluar di Obom.
Memang sudah terbentuk badan jalan ketika itu, tapi klasifikasinya belum bisa disebut jalan. Semua pasti sepakat bahwa yang kami tempuh itu adalah kubangan lumpur, tanah kuning becek berair yang lumayan dalam.
Seukuran jeep hartop saja, dengan kapasitas mesin 4.500 cc, dorongan piston enam silinder, plus ‘kekeran’ empat roda putaran dua gardan, masih tetap sering kandas, terjerembab di kubangan lumpur sepinggang mobil.
Baik pengemudi maupun penumpang, semua akan berjibaku. Bila ada mobil yang tak kuat keluar dari jebakan lumpur, seluruhnya berhenti, turun dari mobil masuk lumpur, untuk membantu.
Ada yang bertugas menarik kawat sling dari ‘winch’ untuk diikatkan ke batang pohon, dan ada juga yang mencantolkan ke besi pengait pada mobil di depannya, agar bisa ditarik.
11 tahun berselang, sekitar tahun 2013, saya kembali dinas ke Kampung Tangah, mendampingi kunjungan kerja H. Benny Utama, dalam berkapasitas Beliau sebagai Bupati Pasaman.
Kali ini tidak pakai hartop lagi. Karena diawal jabatan bupatinya periode 2010 2015, H. Benny Utama sudah “memerdekakan” Kampung Tangah, dan saya beserta teman-teman Bagian Humas cukup berangkat dengan avanza kantor, dan alhamdulillah ‘lancar jaya’ saja tiba di Muara Tais.
Dan kemaren, sepuluh tahun sesudah 2013, atau Sabtu (16/4/2022), dalam rangkaian Safari Ramadhan Pemkab Pasaman pimpinan Bupati Benny Utama, kami kembali berkunjung dalam rangkaian silaturahmi ibadah dengan masyarakat Kampung Tangah di Bulan Suci Ramadhan 1443 H..
Namun, seperti disarankan Wali Nagari Muara Tais, sebaiknya TSR Pemkab Pasaman yang ke Kampung Tengah, berangkat menggunakan mobil ‘double’ gardan, lantaran jalan yang sudah layak tempuh di 2013 dulu, kondisi sekarang sudah lebur kembali, tidak terawat selama lima tahun.
Ternyata benar. Memasuki Nagari Muara Tais, mulai tampak jalan berlobang, dengan juntaian semak belukar di kiri kanan jalan.
Terus mendekati Jorong Kampung Tengah, jalan semakin parah. Lobangnya besar, bertanah berlumpur serta licin. Sesekali mesti menggunakan ‘singkang’ persneling penggerak empat roda.
Tiba di ‘Ibu Kota’ Muara Tais, Kampung Tengah, hujan rintik mulai turun. Teringat dulu, jalan rabat beton di kampung ini sudah bagus. Namun semalam, tampak cor-an jalan itu sudah mengelupas, rusak membentuk genangan air.
Saat Bupati Benny Utama bersilaturahmi jalan kaki menyambangi rumah-rumah warga –menunggu waktu berbuka, terpaksa harus ‘menyingsingkan’ celana, agar tidak basah terinjak genangan air.
Ada statemen ‘heroik’ tokoh masyarakat setempat malam tadi. Katanya, Kampung ini akan ‘Merdeka’ kalau Pak Benny Utama jadi Bupati Pasaman.
Tepat adzan maghrib berkumandang, seluruh anggota TSR Pemkab Pasaman, anggota DPRD asal Mapattunggul H. Asraf dan Yulisman, Camat Mapattunggul, Kapolsek AKP Gusmal Haris beserta anggota dan perangkat kecamatan serta nagari dan para Jorong se-Muara Tais, dijamu buka puasa di rumah Pak Suar, orang tua Doni Saputra, Walinagari Muara Tais.
Shalat fardhu maghrib, isya dan shalat sunat tarawih serta witir diselenggarakan di Masjid Nurul Husna, tak jauh dari rumah Pak Suar.
Meski hari hujan sedari sore, namun masjid berloteng papan ‘lamberzering’ itu tetap dipenuhi jamaah.
Berbagai informasi pembangunan physik, kemasyarakatan, keagamaan, pendidikan serta kesehatan yang menjadi prioritas pemerintahan Pemkab Pasaman periode sekarang, dipaparkan apik dan komunikatif oleh Bupati Benny Utama, diselingi narasi canda ria yang mengundang tawa dan senyum semringah para jamaah shalat tarawih.
Tak lupa oleh-oleh kain sarung untuk seluruh jamaah masjid, serta bantuan alquran, uang tunai Rp.15 juta ‘plus’ masing-masing satu juta rupiah dari Bank Nagari dan BRI untuk pembangunan masjid.
Ketua Baznas H. Asnil M. SE. MM tak mau ketinggalan, ikut menyerahkan belasan paket bantuan uang tunai untuk meringankan beban para mustahik di Kampung Tengah.
Sejumlah harapan masyarakat yang disampaikan Tokoh Agama setempat, Ustad Sofritol, ikut ditampung Tim 1 safari ramadhan pimpinan Bupati H. Benny Utama, berupa dua substansi utama tentang masalah pembinaan imtaq dan akses transportasi jalan.
Dan dari jawaban langsung Bupati Benny Utama malambm itu, bahwa ahun 2022 ini juga, jalan ke Kampung Tengah dan sejumlah ruas lainnya di Kecamatan Mapattunggul, akan dibangun kembali.
Tak kalah menarik diakhir acara, adalah ceramah agama yang disampaikan Ustad Zulfahmi atau popular disebut Buya Pahmi dari Rao. Orasi agamanya mencerahkan, singkat, padat dan penuh arti. hms
Discussion about this post