Parik Malintang — Dalam rangka menjalin hubungan yang harmonis dan terciptanya sinergitas antara ranah dan rantau, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur selalu menyempatkan diri dan meluangkan waktu, untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Padang Pariaman yang berada di perantauan.
Hal itu terlihat, saat melakukan perjalanan dinas pada waktu dan tempat yang berbeda. Pertemuan pertama, ketika menghadiri pembukaan kegiatan Digitalisasi Nusantara Expo and summits 2022 yang berlangsung di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Jawa Tengah, pada Selasa (29/3).
Kemudian, saat mengikuti Rapat Koordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi beserta Bupati dan Walikota se Sumbar, pada Rabu (30/3) bertempat di Gedung Utama Kementerian PUPR di Jalan Patimura Jakarta Selatan.
Menurut Kepala Dinas Kominfo Zahirman didampingi Kabag Prokopim Setdakab. Anesa Satria yang ikut mendampingi Bupati dalam kunjungan itu, pada Kamis (31/3) kepada media.
“Pertemuan itu terjadi, saat makan malam di salah satu pusat kuliner yang ada di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Tanpa kamu duga sebelumnya, datanglah serombongan dunsanak urang Piaman yang berdomisili di Surakarta dan sekitarnya. Mereka dipimpin oleh Ganto Suaro, SE selaku Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) wilayah Solo Raya, didampingi beberapa orang pengurus dan anggota,” jelas Zahirman.
Dalam kesempatan yang sangat terbatas tersebut, Bupati Suhatri Bur dapat bersilaturahmi dan mendengar aspirasi masyarakatnya di rantau. Ketika itu, juga terjadi diskusi dan saling bertukar informasi, terkait peluang usaha pasca Pandemi Covid-19 di perantauan, pembangunan daerah dan rencana pulang basamo habis lebaran mendatang.
Ketua PKDP Ganto Suaro yang sudah lebih 32 tahun menetap di Surakarta itu, mengucapkan terima kasih kepada Bupati yang telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi dengannya. Dikatakan, bahwa suatu kebahagiaan tersendiri bagi mereka, dapat bertemu langsung dengan Bupati Suhatri Bur yang akrab disapa Aciak itu. Dia juga melaporkan rencana pulang basamo PKDP Solo Raya, yang akan diikuti oleh 400 orang anggotanya.
“Mengetahui kehadiran Bupati di Surakarta, kami langsung mencari keberadaan mereka dan dimana lokasi makan malam. Ternyata Beliau makan di pusat kuliner dan kami bertemu disini. Walaupun tanpa perencanaan yang matang, pertemuan dapat berlangsung akrab dalam suasana yang sederhana. Kami juga minta dukungan pak Bupati dan jajarannya, jika diizinkan Allah SWT untuk pulang basamo dan berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan di kampung halaman,” ungkap rang sumando Sungai Pua itu.
Pertemuan selanjutnya berlangsung, usai Bupati Padang Pariaman mengikuti Rapat di Kementrian PUPR Jakarta. Bupati dan rombongan diundang makan malam oleh Ikatan Perantau Toboh Ketek (IPTK) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Jamuan makan malam dilaksanakan di Rumah Makan Lesehan Lubuak Sago milik Datuak Zainal putra asli Anam Lingkuang, yang berlokasi di kawasan Karang Tengah Kota Tanggerang Provinsi Banten . Disamping kegiatan Arisan yang merupakan agenda rutin, juga dilaksanakan silaturrahmi menyambut masuknya bulan Ramadhan 1443 H/2022 H.
Dalam dialog dan diskusi dengan perantau, dimanfaatkan Bupati Suhatri Bur menjelaskan visi dan misi pembangunan Kabupaten Padang Pariaman. Yang sudah ditetapkan dalam Perda nomor 8 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2022. Yaitu mewujudkan Padang Pariaman BERJAYA dengan 4 kata kuncinya, yaitu Unggul Berkelanjutan, Religius, Sejahtera dan Berbudaya.
“Penjabaran dari Unggul Berkelanjutan adalah, dengan menjadikan Kabupaten Padang Pariaman maju selangkah dibandingkan daerah lain dalam segala hal, yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Kemudian, Religius adalah terciptanya masyarakat Kabupaten Padang Pariaman yang menjunjung tinggi norma-norma agama dan nilai-nilai islami, berpegang teguh pada ajaran agama dan menjadikan agama sebagai pondasi dalam kehidupan sehari-hari,” jelas mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu.
Sedangkan Sejahtera kata Bupati adalah, terciptanya kondisi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman yang mencapai taraf kehidupan yang layak dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Dan yang terakhir Berbudaya, adanya suatu kehidupan masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya setempat, sebagai kearifan lokal dan warisan nenek moyang terdahulu.
Diakhir pembicaraan, Bupati Suhatri Bur berharap dukungan penuh dari dunsanak di perantauan memasuki tahun kedua kepemimpinannya bersama Wakilnya Rahmang.
“Bupati dan Wakil Bupati tidak akan bisa bekerja sendiri dalam membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat, akan tetapi butuh dukungan dari semua lapisan masyarakat. Baik yang ada di kampung maupun di rantau. Sinergitas antara kampung dan rantau dengan Pemerintah Daerah mesti tercipta, demi terwujudnya Padang Pariaman Berjaya,” tutupnya. (Rel)
Discussion about this post