Bukittinggi — Memanfaatkan momentum bukan suci Ramadhan 1443 Hijriyah, Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta didukung sejumlah lembaga terkait, menyelenggarakan pesantren selama tiga hari untuk rakyat bukan pelajar daerah ini.
Pesantren dengan total peserta sebanyak 5.673 orang pelajar se Kota Bukittinggi, dimulai Selasa (5/4) sampai Kamis lusa mengambil tempat di mesjid Al Barqah dan dibuka secara resmi oleh Walikota Erman Safar.
Kepala Disdikbud Bukittinggi, Melfi Abra, menjelaskan, kegiatan Pesantren Ramadhan ini terselenggara berkat kerjasama Disdikbud, Kemenag, MUI dan LKAAM Bukittinggi. Tahun ini Pesantren Ramadhan diikuti sebanyak 5673 pelajar se Bukittinggi di 24 masjid dan mushalla.
Kesemua peserta , ulas Melfi , berasal dari 15 SMP Negeri dan Swasta serta 6 Madrasah kelas 7 dan kelas 8. Pelajar akan diberi ilmu oleh narasumber dari MUI dan LKAAM.
Ketua MUI Bukittinggi, Aidil Alfin, menilai, Pesantren Ramadhan tahun ini, merupakan pelaksanaan ke 10 kalinya sejak tahun 2012 lalu. Dimana sempat beberapa tahun vakum karena pandemi covid.
“Alhamdulillah dapat dilaksanakan kembali tahun ini,” tambah ketua MUI.
Temanya pembentukan karakter berbasis Aqidah dan Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah. Substansinya tiga pokok pembahasan materi. Aqidah dan praktek ibadah, ABS-SBK dan Tantangan Generasi Milineal.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, Pesantren Ramadhan ini menjadi salah satu upaya pemerintah, untuk menyemarakkan Bulan Ramadhan dengan kegiatan keagamaan. Pesantren Ramadhan menjadi upaya memberikan dasar pada generasi muda untuk meningkatkan iman dan taqwa para pelajar.
“Kaum milenial saat ini, pada masa muda, banyak terpengaruh dengan media sosial. Ini tantangan hidup bagi generasi milenial. Bertekhnologi tidak boleh dihindari, tapi harus diatur bagaimana mempergunakan teknologi. Efek negatif perkembangan teknologi, membuat mental kurang baik, komunikasi tidak baik. Ini bisa diantisipasi salah satunya dengan Pesantren Ramadhan, diberikan ilmu keagamaan dari dini,” ungkap Erman.
Wako menambahkan, untuk tahun ajaran baru nanti, pelajar SMP Negeri di Bukittinggi akan lebih lama di sekolah. Karena akan mendapatkan tambahan lima muatan lokal. Dimana akan ada pelajaran Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab, Sejarah Islam dan Budaya Adat Minangkabau. (Pon)
Discussion about this post