Payakumbuh — Mesjid megah Al Hidayah Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat kampus Payakumbuh diresmikan Wali Kota Riza Falepi, Rabu (2/2).
Peresmian mesjid yang berdiri di sebelah gedung Fakultas Pertanian itu dihadiri pimpinan Muhammadiyah, Ketua DPRD Hamdi Agus, Kepala DP3AP2KB AH Agustion, Kabag Kesra Irwan Suwandi, Camat Payakumbuh Barat Ul Fahri, Lurah Bulakan Balai Kandi, Eki, Rektor Riki Saputra dan jajaran, serta H. Hendri dan Hj. Asweti yang telah mewakafkan hartanya untuk membangun mesjid di kampus III Bukittinggi dan Kampus IV Payakumbuh. Serta Ketua Pengurus Mesjid Muslim yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh.
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Mesjid Alhidayah Muslim menyampaikan mesjid ini memiliki keistimewaan bangunan yang megah seluas 400m² dan dikelilingi taman yang indah dengan luasnya 1320m². Lokasinya strategis, mudah dijangkau dari segala arah, berada di antara dua kelurahan, yakni Tanjuang Godang Sungai Pinago dan Bulakan Balai Kandi serta berada di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah.
“Terkait kepengurusan, telah diundang masyarakat setempat, disepakati struktur pengurus mesjid dan sudah ditetapkan dengan SK Rektor Nomor 910 pada 19 Agustus 2021 lalu. Setelah pengurus mesjid terbentuk, lalu diurus legal formalnya, ditandai dengan keluarnya SK wako nomor 451.8/502/WK-PYK/2021 pada September 2021. Kami pengurus mesjid dan masyarakat mengapresiasi wako, rektor, pemberi wakaf, dan seluruh pihak atas terwujudnya mesjid nan cantik untuk umat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UM Sumbar Riki Saputra menyampaikan berkat kemurahan hati dan kemuliaan jiwa pemberi wakaf, sekarang ada 2 mesjid baru di UM Sumbar. Pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya karena bagi UM Sumbar secara pragmatis akrediatasi, mesjid di lingkungan kampus memperkuat adanya pemeringkatan atau ranking kampus, karena salahsatu indikatornya adalah kelengkapan sarana dan prasarana.
“Semoga keberkahan dan pahala dilimpahkan Allah, murah rezeki dan selalu diberikan kesehatan. UM punya filosofi nilai humanis dan religius. Keberadaan mesjid ini tentu memberikan manfaat bagi keluarga kampus dan masyarakat sekitar, bagaimana tak hanya cerdas berfikir, namun jauh dari itu, juga cerdas spiritualnya melalui usaha kampus Muhammadiyah tak hanya dari lokal belajar saja, tapi memanfaatkan rumah ibadah yang ada di kampus,” terang Riki.
Hal senada juga diungkapkan Wali Kota Riza Falepi yang mengatakan kebutuhan mesjid di Kota Payakumbuh masih tinggi, nampak dari setiap dilaksanakan Salat Jumat jemaahnya membludak hingga ke luar mesjid.
“Semoga Mesjid Agung Kota Payakumbuh yang lokasi pembangunannya sudah kita siapkan dan juga telah dikunjungi oleh Duta Besar Arab Saudi nantinya jadi dibangun. Semoga doa dan iktiar kita diijabah oleh Allah SWT,” harapnya.
Wako dua periode itu menyampaikan apresiasi kepada H. Hendri dan Hj. Asweti yang telah mewakafkan hartanya untuk membangun mesjid Kota Payakumbuh, bertambah jumlah rumah ibadah di Kota Randang, apalagi ini berada di lingkungan universitas.
“Harusnya tanggung jawab kami membangun mesjid ini,” kata Riza.
Ditambahkannya, untuk tumbuh dengan baik, kota ini butuh excellent center, yakni perguruan tinggi, sehingga nanti banyak industri yang bisa berkembang, seperti industri pertanian. Dia punya harapan membangun Kota Payakumbuh tak hanya di satu titik saja, tapi berkelanjutan dan roadmap yang baik sudah dibuatkan. (*)
Discussion about this post