Pasaman Barat — Pasca gempa bumi yang melanda Pasaman Barat dengan magnitudo 6,2 SR pada 25 Februari lalu terus mengalirkan bantuan dari berbagai pihak, baik itu lintas instansi, lembaga, dan secara swadaya oleh para donatur dan dermawan dari seluruh penjuru negeri.
Seperti Senin (21/3), Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Emma Yohanna untuk kesekian kalinya kembali menyambangi para penyintas bencana tersebut langsung ke titik terparah gempa di Jorong Timbo Abu Nagari Kajai Kecamatan Talamau.
Dalam kunjungannya kali ini selain memberikan bantuan sembako, Ia juga mendapat kabar bahwa sebagian masyarakat masih banyak yang bertahan di tenda pengungsian di daerah Timbo Abu, untuk itu ia turun langsung ke lapangan memastikan kabar tersebut.
“Hari ini kita bersama tim kembali mengunjungi para korban terdampak gempa di Timbo Abu, kita dapat kabar masih banyak para korban gempa yang masih bertahan di tenda pengungsian pasca gempa makanya kita lihat langsung, dan benar saja masih ada sekitar 900 jiwa lagi yang mengungsi di sini,” ujarnya.
Setelah berdialog langsung dengan masyarakat di pengungsian Timbo Abu, Emma Yohana mengaku sangat prihatin dengan keadaan masyarakat disana, menurutnya alasan masyarakat belum bisa kembali kerumah masing masing karena rumah mereka sudah banyak yang tidak bisa ditempati rusak parah akibat gempa tersebut.
” Bagaimana mereka akan kembali kerumah sedangkan rumahnya hampir semuanya tidak bisa ditempati, untuk itu kita mendorong kepada pihak terkait agar segera membuatkan hunian sementara bagi mereka dulu,” katanya.
Sementara itu salah seorang warga Piri mengatakan, mereka saat ini lebih memilih bertahan ditenda pengungsian karena belum bisa menghuni rumah kembali pasca gempa bumi selain rumah yang tidak bsa ditempati mereka juga trauma dengan gempa tersebut.
“Bagaimana kami akan kembali kerumah sedangkan rumah sudah banyak yang rata dengan tanah sementara untuk hunian sementara sampai saat ini kami belum ada,” katanya.
Ia berharap kepada pihak terkait agar secepatnya dapat membangunkan mereka hunian sementara karena bila terus bertahan di tenda pengungsian mereka sudah tidak sanggup terutama bagi anak anak mereka yang rawan terjangkit menular.
“Kami berharap semoga pihak terkait secepatnya dapat membangunkan kami hunian sementara agar kami bisa kembali kerumah, apalagi menjelang bulan puasa ini sehingga kami bisa lebih nyaman untuk menunaikan ibadah,” harapnya. (Wd)
Discussion about this post