Limapuluh Kota — Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi mengapresiasi keberadaan Yayasan Pendidikan Bustanul Ulum, di Situjuah Limo Nagari, Kabupaten 50 Kota, yang telah banyak mencetak para cendikiawan yang pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan republik ini, tentu turut memberikan kontribusi besar.
Demikian disampaikan Buya Mahyeldi saat menghadiri Milad ke-91 yayasan yang telah berdiri sejak 20 Maret 1931 itu sebagai madrasah dan saat ini bertransformasi menjadi sekolah dasar Islam terpadu.
“Selamat atas milad ke-91 Bustanul Ulum, yang telah melahirkan banyak alumni yang telah berkontribusi dan mewarnai perjalanan sejarah dan kehidupan berbangsa Indonesia,” ujar gubernur.
“Apalagi Situjuah merupakan daerah bersejarah yang berperan penting dalam mempertahankan NKRI. Saya yakin tokoh-tokoh Bustanul Ulum ikut mewarnai perjuangan kemerdekaan dulu,” lanjutnya.
Lebih lanjut Gubernur Mahyeldi menyampaikan bahwa keberadaan dan kemajuan pendidikan memang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sumbar dan juga pemerintah kabupaten dan kota. Sebab pendidikan merupakan suatu yang melekat pada orang Minangkabau, selain surau (agama) dan pasar (perdagangan).
Oleh sebab itu, Gubernur bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota akan terus berupaya meningkatkan pembangunan akses jalan, termasuk di Situjuah yang akhirnya akan mendorong perkembangan pembangunan, kemudahan distribusi hasil pertanian seperti kopi Situjuah, termasuk akses ke pendidikan seperti Bustanul Ulum.
Ketua Umum Yayasan Bustanul Ulum, Fachri Syahruddin, menyebut saat ini tercatat ada 238 murid SD ITdan 60 siswa TK IT yang mendapat pendidikan di Bustanul Ulum.
Seiring bertambahnya minat ke sekolah ini, kedepan, Yayasan telah menyiapkan masterplan penambahan ruang kelas hingga 21 ruang kelas dan juga menyiapkan program pendidikan untuk nagari. Tujuannya untuk mencetak generasi Qurani sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan unggulan.(doa/MMC)
Discussion about this post