Parik Malintang — Dalam upaya meningkatkan peran anggotanya dan penerapan budaya Minangkabau di lingkungan rumah tangga, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Padang Pariaman menggelar Sosialisasi Budaya Minangkabau bertempat di Aula IKK (Ibu Kota Kabupaten) Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang, pada Rabu (2/3).
Kegiatan yang merupakan pertemuan bulanan anggota DWP Kabupaten Padang Pariaman itu, dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman Rudy Repenaldi Rilis, SSTP MM, dengan mengusung tema Peran bundo kanduang dalam pelestarian adat dan budaya Minangkabau di lingkungan rumah tangga.
Terlihat hadir dalam acara itu, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Padang Pariaman Ny. Yusneli Erza Rahmang selaku Penasehat DWP, Ketua DWP Kabupaten Padang Pariaman Ny. Yanti Rudy Rilis, Ketua Unit DWP. BPKD Ny. Ergis Taslim, serta Narasumber Prof. DR. Ir. Puti Raudah Thaib, MS, Ketua Bundo Kanduang Provinsi Sumatera Barat.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris DWP. Ny. Yusnelly Roza Suhatman, peserta Sosialisasi ini terdiri dari pengurus dan anggota DWP Kabupaten, pengurus DWP unit dan Kecamatan se Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam sambutannya selaku Pembina DWP Kabupaten Padang Pariaman, Sekda Rudy Rilis mengatakan. Bahwa peran ibu selaku bundo kanduang dan anggota Dharma Wanita, sangat penting dalam pembinaan keluarga yang sesuai tuntunan agama dan budaya di Minangkabau.
“Mereka tidak hanya sebagai pengayom bagi anak-anak dan pendamping suami dalam menjalankan tugas sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi anggota Dharma Wanita juga sebagai wadah untuk mengenalkan adat budaya Minangkabau yang dimulai dari pembinaan dalam kehidupan berumahtangga. Karena, Bundo kanduanglah yang nantinya akan mewariskan nilai-nilai budaya tersebut. Dia akan menjadi tempat bertanya, suri tauladan bagi lingkungannya, serta memiliki keindahan dalam bersikap dan bertingkah laku”, ungkap Sekda.
Sekda Rudy juga mengapresiasi DWP yang menggelar kegiatan sosialisasi itu. Karena DWP Kabupaten Padang Pariaman sudah ikut mendukung Visi Pembangunan Padang Pariaman Berjaya yang diusung Bupati dan Wakil Bupati. Dimana dalam visi tersebut terkandung empat sasaran utama yaitu Unggul Berkelanjutan Religius, Sejahtera dan Berbudaya.
Sementara itu, Narasumber Raudah Thaib memaparkan tentang Sistem kekerabatan Matrilinial di Minangkabau. Dimana Minangkabau memakai sistem kekerabatan yang berbeda dengan suku suku lainnya di Indonesia yang memakai sistim kekarabatan patrilinial atau garis keturunan ayah.
“Sistim kekerabatan matrilinial atau garis keturunan ibu tersebut, akan memberikan peran ibu yang lebih besar dalam mengelola rumah tangganya. Sehingga akan menjadikan keluarga sebagai tempat belajar pertama dan ibu akan mengenalkan adat dan budaya Minangkabau bagi anak-anaknya” ujar Bundo Raudah.
Bundo Raudah Thaib juga mengatakan, peran bundo kanduang dalam rumah tangga sangat penting. Dia bukan hanya sebagai seorang ibu, tapi juga sebagai pelindung seluruh anak dan sebagai limpapeh rumah nan gadang, ambun puruik pagangan kunci, pusek jalo kumpulan ikan serta sebagai tali hiasan di dalam kampuang dan sumarak dalam Nagari. (Rel)
Discussion about this post