Arosuka – Beragam tantangan masih dihadapi oleh industri kecil dan menengah (IKM), khususnya di tengah masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Solok tak henti-hentinya mengupayakan serta mengambil peluang untuk menarik dana pemerintah pusat demi pembangunan daerah.
Salah satunya bersinergi dengan melobi kementerian pusat, seperti yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Selasa (15/2) ke Kementrian Perindustrian di jalan Gatot Subroto, Jakarta dalam rangka pengusulan program tahun 2023 Bidang Industri.
Dalam kunjungan tersebut, Sekda Medison didampingi Plt. Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si, Plt. Kabid Industri, Yanti Nofa, SE, MM, dan Kasi Pembinaan Usaha Dagang dan Jasa, Hengki Zeef, SE.
“Dalam rangka pengusulan program tahun 2023 bidang Industri, kita Pemkab Solok terus berupaya semaksimal mungkin mendapatkan dana pusat dengan mencari sejumlah peluang yang ada di kementerian untuk kepentingan daerah di tengah masa pandemi Covid-19,” kata Medison.
“Kementerian biasanya memerlukan data, usulan bahkan laporan tentang kondisi daerah. Maka dari itu apabila pemerintah pusat meminta itu maka kita sudah sigap dalam bentuk hal itu atau proposal,” ujar Sekda.
Dengan adanya hubungan yang baik dengan Kementerian, diharapkan usulan yang diajukan untuk tahun 2023 dapat terealisasi, tentu perlu menjadi bahan pertimbangan yang serius bagi kita dan Dinas khususnya dalam mendatangkan dana bantuan untuk daerah.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si, pada prinsipnya ia terus berupaya mendatangkan dana pembangunan untuk Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Solok, terutama untuk tahun 2023 nanti, agar para pelaku usaha dapat berjalan dengan baik dalam pengembangan potensi usaha yang ada di daerah.
Ditambahkan Kadis, dalam peluang tersebut, pihaknya paparkan pengembangan potensi usaha yakni gula tebu, gula semut, tenun dan usaha untuk batu bata.
“Kita juga mencoba masuk kepada pengolahan makanan. Untuk bantuan itu akan diupayakan oleh kementerian tahun 2022 ini, akan tetapi untuk lebih maksimalnya pada anggaran 2023. Yang terpenting kita akan selalu komunikasi lebih intens,” ujar Ahpi Gusta Tusri. (*)
Discussion about this post