Parik Malintang – Special Olympics Indonesia atau SOIna adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang mendapat akreditasi dari Special Olympics International (SOI), untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga bagi warga penyandang tuna grahita di Indonesia.
Penanganan sumber daya manusia
(SDM) penyandang disabilitas, masih menjadi isu besar bagi dunia pendidikan dan
professional Indonesia. Meski Pemerintah telah mendorong secara aktif
inklusivitas bagi penyandang keterbatasan tersebut, melalui berbagai kebijakan dan regulasi.
Berkaitan dengan itu, Bupati Suhatri Bur menghadiri acara pelantikan pengurus SOIna Kabupaten Padang Pariaman periode 2022 – 2026 oleh Ketua SOIna Provinsi Sumatera Barat Hj. Harneli Mahyeldi bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Korong Padang Baru Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang, pada Jum’at (21/1).
Turut hadir dalam acara itu, Ketua TP. PKK Kabupaten Padang Pariaman Ny. Yusrita Suhatri Bur, Kadis Kesehatan Drs. Yutiardy Riva’i, Apt, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Jon Kenedi, S.Sos. MM, Kabid IKP Diskominfo Ali Yuni, SE. MM. Kabid Pemberdayaan Masyarakat DPMD Nurhayati, SSiT. MARS, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Doni Efriadi, S.Sos, Kabag Prokopim Setdakab. Anesa Satria, SH MM dan perwakilan dari Stakeholder terkait beserta Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) se Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam sambutannya, Bupati Suhatri Bur mengucapkan selamat bertugas kepada pengurus SOIna yang dilantik pada hari ini. Semoga upaya Pemerintah Daerah menciptakan kesejahteraan sosial yang mencakup
seluruh masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan kita bersama. Termasuk warga masyarakat yang
menyandang masalah kesejahteraan sosial, yaitu mereka yang berstatus sebagai penyandang disabilitas.
“Sebagaimana diinstruksikan Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman akan mengalokasikan anggaran dan memprioritaskan pelayanan bagi penyandang disabilitas dengan berbagai keterbatasan.
Maka dari itu, jangan sampai masyarakat meremehkan anak penyandang
disabilitas karena keterbatasan tersebut. Namun sebaliknya, anak penyandang disabilitas
harus bangkit dengan menunjukkan kelebihan yang dimiliki lewat karya”, ujar Bupati.
Dari perspektif sosial, kata Bupati. Manusia sering disebut sebagai
makhluk sosial. Oleh karena itu, terdapat peran dan hubungan antar manusia.
Namun, jika seseorang di lingkungannya tidak mampu menjalankan salah satu
fungsi sosialnya, maka dia akan sangat berbeda. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain seperti penyandang disabilitas dan faktor lainnya. Maka hal
itu akan mendapatkan kecenderungan perlakuan berbeda, terhadap kelompok yang
kurang beruntung di tengah masyarakat tersebut.
“Permasalahan selanjutnya adalah, bahwa meskipun hak dan kewajiban
warga negara di atur oleh undang-undang, tetapi tidak dapat menjalankan seluruh
fungsi sosialnya seperti layaknya orang normal lainnya. Penyandang disabilitas
akan mengalami rasa rendah diri dan sulit beradaptasi dengan masyarakat secara
psikologis, karena perlakuan masyarakat atau lingkungan sekitar. Berupa celaan
atau belas kasihan, ketika memandang mereka. Akibatnya banyak penyandang
disabilitas yang terlantar dan menghadapi masalah dari segi pendidikan,
pekerjaan, kesehatan, ekonomi dan sosial yang semakin parah”, jelas Suhatri Bur.
Tentunya dalam kondisi
sosial seperti itu, harap Bupati. Pengurus SOIna dapat memainkan perannya secara berkelanjutan dan
komprehensif. Serta bisa berintegrasi dan bersinergi dengan Dinas Sosial
Kabupaten maupun lembaga sosial pemerintah dan non pemerintah yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.
“Disinilah diharapkan peran Pengurus SOIna Kabupaten Padang Pariaman. Karena permasalahan yang
dihadapi penyandang disabilitas, perlu ditangani secepatnya. Agar mereka tidak merasakan
cemas yang berlebihan, putus asa, takut bertemu orang, malu berlebihan dan tidak
kesepian yang mengakibatkan merendahkan diri sendiri”, harap Suhatri Bur.
Senada dengan itu, Ketua SOIna Provinsi Sumatera Barat Hj. Harneli Mahyeldi mengatakan. Bahwa mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus, tidak hanya menjadi
tugas sekolah. Tetapi juga dukungan profesional dan komprehensif, harus diberikan di semua tahapan lingkungan tumbuh kembang anak.
“Secara profesional, berbagai upaya
harus dilakukan pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat. Baik itu membentuk
suatu komunitas ataupun organisasi. Upaya yang dilakukan harus berdasarkan pada prinsip-prinsip yang
memandirikan, bukan pada prinsip hanya kasih sayang semata”, tutur Harneli yang akrab disapa Umi itu.
Menurutnya, secara umum
kehadiran SOIna mengandung makna. Bahwa perlu adanya kerjasama antara pihak keluarga,
sekolah dan masyarakat. Terutama dalam memfasilitasi pengembangan potensi anak
berkebutuhan khusus. Seperti kita semua yang hadir di ruangan ini, beserta pengurus SOIna yang dilantik pada hari ini.
“Tentunya dalam menghadapi kondisi
sosial seperti itu, pekerja sosial masyarakat dan pengurus SOIna Kabupaten dan Kota dapat memainkan perannya secara berkelanjutan dan
komprehensif. Serta terintegrasi dan bersinergi dengan Dinas Sosial
Kabupaten, maupun lembaga sosial pemerintah dan non pemerintah”, tutup Harneli.
Sebelumnya, Ketua Panitia Gustiana, SPd selaku pemegang mandat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan pelantikan pengurus SOIna Kabupaten Padang Pariaman oleh Umi Harneli Mahyeldi. Adapun susunan Pengurus yang dilantik diantaranya, sebagai Ketua Yusrita, SPd, Wakil Ketua Gustiana, SPd, Sekretaris Leni Marlina, SPd, Wakil Sekretaris Yola Ananda SPd. dan sebagai Bendahara Eslina, SPd. Sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Ketua SOIna Provinsi Sumatera Barat no. 020/SOIna.Sumbar/I-2022 tanggal 20 Januari 2022. (Rel)
Discussion about this post