Agam, RI – Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman resmikan Rumah Tahfiz Al Ikhlas Amaliyah Ikatan Keluarga Luhak Agam (IKLA) Perawang Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Minggu (28/11).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Siak diwakili Asisten II Setdakab Siak, Hendrisan, pengurus Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR), pengurus IKLA Provinsi Riau dan Tualang serta kabupaten kota se-Riau, Asisten I Setdakab Agam, Rahman, Kakan Kemenag Agam, Marjanis dan lainnya.
Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman mengapresiasi IKLA Riau yang telah berkontribusi mendirikan rumah tahfiz di perantauan, meski dibangun di rantau tapi ia mengaku bangga yang mengelolanya adalah orang Agam.
“Ini sejalan dengan program kita di Agam dalam mengembangkan pendidikan, terutama di bidang agama seperti mendirikan rumah tahfiz ini,” ujarnya.
Ada tiga sektor pendidikan dikembangkan bupati yang akrab disapa AWR ini, selain bidang agama juga adat istiadat dan bahasa Inggris.
Disamping itu, program lain dilaksanakan yaitu pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Maka kita juga mengharapkan perantau untuk bergandengan dengan Pemkab Agam dalam menyukseskan program ini, agar dapat dirasakan anak kemenakan di kampung halaman,” harapnya.
Bupati Siak diwakili Asisten II Setdakab Siak, Hendrisan menyebutkan, selain sejalan dengan program Pemkab Agam, rumah tahfiz ini juga sangat mendukung terhadap program Pemkab Siak.
“Kita di Siak juga sedang menggalakkan program rumah tahfiz, bahkan sudah ada diseluruh kecamatan. Alhamdulillah, IKLA juga berkontribusi bangun rumah tahfiz di Perawang Kecamatan Tualang ini,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKLA Riau, Kompol Muhammad Hanafi St Mudo mengatakan, hampir dua tahun IKLA Tualang cita-citakan bangun rumah tahfiz ini, berkat sinergi para perantau dan berbagai pihak lainnya bisa terwujud.
“Mengingat ini sejalan dengan program pemerintah, baik di Agam maupun Siak, maka pembangunan rumah tahfiz juga diupayakan diseluruh daerah di Riau,” katanya.
Namun, dalam pembangunan nanti apa yang jadi kekurangan, ia harap perantau untuk bersama-sama membantu agar apa yang akan dilaksanakan itu bisa terwujud dengan baik.
“Selain pembangunan fisik, ustadz dan ustadzah serta fasilitas lainnya, juga perlu diperhatikan agar tahfiz ini bisa berkembang bagi anak-anak kita,” pintanya.
Kegiatan IKLA ini mendapat respon baik dari pemerintah maupun DPRD Siak, apalagi perantau Agam juga ada yang duduk sebagai wakil rakyat di daerah itu.
Bahkan, anggota DPRD Siak yang hadir saat itu, menyatakan dukungan terhadap pendirian Rumah Tahfiz Al Ikhlas Amaliyah dari segi anggaran. Daji
Discussion about this post