PADANG PARIAMAN – Layanan Antar Jemput Perizinan (AJEP) semakin diminati masyarakat. Inovasi yang diluncurkan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman juga mendapat tempat dihati pelaku usaha.
Hari ini, Kamis (26/7/2018), petugas Ajep akan mengantar berkas perizinan ke Kecamatan VII Koto, Lubuk Alung dan Batang Anai.
Lily Ocmelia (25), warga nagari Buluh Kasok, VII Koto mengatakan, adanya layanan AJEP maka dirinya bisa beraktifitas seperti biasa. Tanpa harus menutup toko untuk mengurus berkas perizinan di DPMPTP.
“Alhamdulillah, kemaren diserahkan berkas, hari ini sudah diantar ke rumah. Cepat, mudah dan gratis,” ujar Lily, pemilik toko elektronik di Buluh Kasok, Kamis (26/7).
Hal yang sama, kata Nasrul, warga Pasie Laweh Lubuk Alung mengaku kaget dengan kedatangan petugas Ajep. Dikatakannya bahwa saat mengurus perizinan, dirinya ditawarkan untuk menggunakan Ajep sehingga cukup menunggu dirumah saja.
“Saya berterima kasih sekali dan tak menyangka petugas datang mengantar ke tempat bisa dibilang cukup jauh ini. Tanpa minta imbalan lagi,” kata Nasrul yang kontraktor itu.
Selanjutnya petugas Ajep bergerak ke Nagari Kasang, Kec Batang Anai. Adapun alamat yang dituju adalah Ermayanti, seorang pelaku usaha, tepatnya didepan SPBU Palapa. Erma mengetahui Ajep dari media cetak dan media sosial. Karena itu ia pun mencoba untuk menggunakan layanan Ajep.
“Dari Palapa ke Pariaman bisa 40 menit. Trus ongkos dan makan bisa habis 50 ribu. Dengan Ajep, semuanya tak perlu saya pikirkan. Petugasnya yang datang, biaya tak ada. Berarti Ajep program pro rakyat lah,” ujar Erma.
Sementara Kadis PMPTP Hendra Aswara mengatakan permintaan layanan AJEP per Juni 2018 sudah mencapai 102 layanan. Adapun berkas perizinan didominasi untuk pengurusan SIUP, TDP, IMB, Izin PAUD, Reklame dan PIRT. Operasional AJEP terdiri dari satu kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua.
Inovasi AJEP sangat berdampak terhadap kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan. Pada tahun 2015, target PAD retribusi IMB hanya 400 juta. Kemudian tahun 2016 target 450 juta dan tahun 2017 ditargetkan sebesar 500 juta. Saat AJEP PAPA diluncurkan pada awal tahun 2018, target PAD sebesar 1,5 Milyar telah tercapai.
“Alhamdulillah, dalam enam bulan target Retribusi IMB telah tercapai 100,3 persen yaitu 1,5 Milyar lebih. Artinya, program AJEP PAPA layak ditiru untuk peningkatan PAD di kabupaten dan kota di Sumbar,” ujar Jebolan STPDN Angkatan XI itu.
Saat ini, tambah Hendra, Layanan Ajep pada DPMPTP sedang mengikuti lomba inovasi Layanan Publik Tingkat Propinsi Sumbar. Ada dua yang yang menjadi unggulan program Ajep, yaitu pertama mendukung progran pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan kedua untuk peningkatan PAD.
“Mohon doa dari masyarakat, supaya Ajep bisa menjadi terbaik di Sumbar,” kata Kadis yang meraih peringkat pertama Keterbukaan Informasi Publik sewaktu menjadi kabag Humas. (HA/tim)
Discussion about this post