Payakumbuh — 4 orang mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi telah selesai melaksanakan magang di Bidang Kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh selama dua bulan.
Rahma Hasanah, Silvia Zahrani, Siti Saputri, dan Usdarait telah dibantu dan dimentori oleh reporter kehumasan selama magang. Mereka belajar pemberitaan tulisan, foto, dan video. Tentu saja selama belajar di dunia kerja ini, meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka.
Pada Senin (8/11), mereka secara resmi pamitan dengan Kabid Humas Aulia Fajrin di kantor Diskominfo Kota Payakumbuh.
Menurut Rahma, kesan selama magang seru dan menyenangkan, ada hal tak berbeda ditemukannya dari dunia perkuliahan selama ini. Selama kurang lebih 2 bulan ini terjun di dunia pekerjaan, banyak hal-hal baru, ilmu, dan pengalaman yang didapatkan.
“Abang-abang dan kakak-kakak yang berada di dalam lingkup humas juga tidak pelit untuk membagi ilmunya dengan kami,” kata gadis manis asal Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota itu.
Bagi Rahma, banyak hal-hal baru yang ditemukan selama magang salah satunya dalam praktik meliput berita. Antara teori yang mereka pelajari dan praktek lapangan yang dilakukan itu jauh berbeda, dimana seorang wartawan itu tidak cukup hanya dengan cerdas dan cekatan, tapi juga bagaimana seorang wartawan itu mampu dan bisa mencari angel berita yang menarik, mencari data yang valid, serta mengolah data tersebut dengan baik, tata bahasa serta kalimat dalam penulisan berita yang harus di perhatikan selain ilmu jurnalistik dalam desainpun juga banyak didapatkan.
“Apa yang tidak dipelajari kampus tapi kami pelajari disini adalah kerja sama tim, profesionalitas dalam bekerja, dan manajemen waktu perbedaan agar pekerjaan itu sesuai dengan waktunya,” kata Rahma.
Rahma merasa ilmu yang didapatkan di bangku kuliah berhubungan dengan apa yang ada di bidang kehumasan, sehingga ilmu teori yang mereka dapat di bangku kuliah bisa diterapkan secara mendalam dalam praktik lapangan seperti wawancara dan membuat berita, desain poster pengambilan foto dan video.
“Dengan adanya teori dan arahan saat kuliah, maka saat kami turun lapangan tidak merasa kaget, awalnya memang sedikit kaku, tapi lama-kelamaan kami mulai terbiasa,” kata Rahma.
Ada Siti, sicantik asal Tembilahan, Riau yang merasakan magang di suatu tempat yang sangat berbeda dengan kehidupan kampus, dia harus beradaptasi agar bisa menyesuaikan diri. Kesan yang paling berharga ialah ketika Siti yang belum pernah merilis berita ditunjuk untuk membuat berita di lapangan.
“Alhamdulillah, setelah sering diajak ke lapangan saya mulai terbiasa dengan suasana kerja yang seperti itu. Hal baru yang saya temukan ialah mengenai pembelajaran liputan berita, walaupun di kampus sudah pernah belajar, namun ketika meliput berita di lapangan lebih terasa dari pada belajar teori dan itu rasanya sangat berbeda dimana seorang reporter harus cerdas untuk mengolah data serta cepat tanggap dalam menulis berita,” kata Siti.
Siti juga menjelaskan apa yang tidak dipelajari di kampus tapi dipelajari di humas pemerintah adala profesionalisme dalam bekerja.
“Dalam perkuliahan mungkin ini tidak dipelajari dan ini saya temukan di tempat magang dimana kita harus profesional dalam mengambil tindakan, agar sesuatu yang kita kerjakan tidak keteteran, dengan begitu lahirlah citra kerja yang baik. Saya merasa banyak sekali ilmu yang ada di bangku kuliah yang dapat diterapkan di bidang kehumasan ini, salah satunya ialah rillis berita, desain dan ngeshoot video di lapangan, dan ini sudah kami pelajari di beberapa matkul khusus pada jurusan kami,” kata Siti.
Kemudian, ada Silvia atau Pia, gadis periang dari Duri, Riau yang menyampaikan dirinya merasa senang dan nyaman magang di humas pemerintah. Awalnya Pia mengaku memang tidak tahu apa yang akan dilakukannya disini. Namun setelah diajarkan, dibimbing, dan diarahkan, Pia menjadi paham ternyata seperti ini bekerja dalam pemerintahan.
“Disini saya belajar menulis berita, belajar meliput, belajar editing video dan desain yang berkaitan dengan pemerintah. Saya jadi bangga saya telah mencoba menjadi salah satu orang yang mencoba memulai pengalaman di pemerintahan yang di dalamnya tetap berhubungan dengan komunikasi, yaitu jurusan saya,” kata Pia.
Pia juga belajar hal baru dengan dapat belajar menulis berita, bagaimana cara menulis berita yang kompeten, baik, dan jelas. Berbeda dengan kampus, karena pada saat semester yang seharusnya mereka sudah praktik, namun kendala Covid-19 tidak jadi.
“Nah, disini kami praktik langsung ke lapangan untuk membuat berita, termasuk dengan editing video, serta desain grafis, tentunya banyak ilmu baru yang kami dapatkan. Ada banyak ilmu yang dipelajari dikampus dan berhubungan dengan tempat magang tentunya. Karena sesuai dengan tempatnya yaitu diskominfo. Tidak lepas dari itu, hal-hal baru yang belum kami ketahui di kampus, justru kami dapatkan di sini. Ini suatu kesatuan yang luar biasa saya rasa,” kata Pia.
Terakhir, ada Usdarait, si manis asal Padang Data, Kota Payakumbuh, yang menyampaikan dirinya mendapatkan tempat magang di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh merupakan pilihannya sendiri, disini dia mendapat kesingkronan dari berbagai macam praktek ilmu dari teori-teori yang pernah dia pelajari di perkuliahan. Mulai dari liputan ke lapangan, mewawancarai masyarakat, menulis berita, mendesain dan banyak hal lainnya lagi.
“Di perkuliahan di tahun 2020 hingga 2021 ini hanya sebatas teori saja, sehingga saat praktek lapangan saya baru merasakan bagaimana pengaplikasiannya di dunia nyata, terutama di dunia kerja. Saat magang di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh terutama di ruang produksi di Media Center, saya mendapat ilmu tambahan seperti editing video. Di sini saya merasa bersyukur karena program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam sangat pas dengan apa yang saya pelajari,” kata Usda.
“Kami sangat senang selama berada di kehumasan, karena seluruh staf sangat seru, asyik, menyenangkan, dan sabar dalam menghadapi kami juga mengajarkan kami,” tukuknya.
Dihubungi terpisah, Dosen Pembimbing Heru Permana Putra menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pengalaman yang sudah diberikan ke mahasiswi IAIN Bukittinggi. Dirinya berharap semoga softskill yang didapatkan dapat bermanfaat untuk pengembangan diri mereka nanti ke dunia kerja.
“Semoga kerjsama ini bisa terjalin terus antara pemko Payakumbuh dengan IAIN Bukittinggi,” harap Heru.
Mewakili Kadiskominfo Junaidi, Kabid Humas Aulia Fajrin menyampaikan Pemerintah Kota Payakumbuh terbuka dengan mahasiswa magang yang ingin belajar dengan serius di pemerintahan, program ini sesuai dengan misi Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku yang ke 1 mewujudkan sumber daya manusia yang handal, sehat, dan kompetitif.
“Mahasiswa magang yang ditempatkan di humas akan kami berdayakan agar ilmu mereka bermanfaat sesuai bidang keilmuannya, mereka lebih banyak belajar soft skill. Selain belajar ilmu yang tidak didapat di kampus, sekaligus melatih mental mereka di lapangan bersama reporter kami,” kata Fajrin didampingi Kasi PSKP Hendri Saputra.
Selesai mahasiswi IAIN Bukittinggi, saat ini masih ada beberapa mahasiswa magang di Bidang Kehumasan seperti dari Jurusan Desain Komunikasi Visual UNP dan Jurusan Ilmu Komunikasi Unand. (*)
Discussion about this post