Tanah Datar — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melakukan peletakan batu pertama Masjid Baburrahim Jorong Batu Basa, Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang diinisiasi pemuda dengan anggaran diperkirakan Rp21,3 miliar.
“Ini sangat luar biasa. Rencananya diinisiasi generasi muda yang kemudian di dukung oleh seluruh masyarakat di ranah dan rantau,” puji Gubernur usai peletakan batu pertama di Batu Basa Kab. Tanah Datar, Selasa (19/10/2021).
Buya Gubernur menyebut konsep pembangunan masjid dengan memanfaatkan potensi ranah dan rantau sangat tepat dilakukan di tingkat nagari karena kedekatan emosional antara masyarakat masih terjaga dengan erat.
Semangat itulah yang dituju saat dilakukan gerakan kembali ke nagari saat awal-awal reformasi. Saat ini Pemprov Sumbar juga fokus untuk melaksanakan program berbasis nagari seperti dibentuknya nagari tageh.
Dalam kesempatan itu Gubernur juga memuji pengurus masjid yang telah menyiapkan banyak program positif untuk dilaksanakan di masjid yang ditargetkan selesai dalam lima tahun itu.
“Program disiapkan hingga 2028. Tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga untuk pusat pendidikan, perekonomian bahkan untuk wisata religi. Ini kali pertama saya menemukan program masjid yang terstruktur hingga bertahun-tahun ke depan,” puji Buya Gubernur.
Masjid yang dibangun dua lantai dan megah tersebut diyakini akan menjadi icon wisata tidak hanya di Kecamatan Pariangan tetapi juga di Kabupaten Tanah Datar ini.
Usai peletakan batu pertama Masjid Baburrahim Batu Basa, Gubernur juga melakukan menebarkan ikan gariang sebanyak 43.000 ekor di Sungai Bengkawas, Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan tersebut.
Penebaran bibit itu sesuai dengan program Pemprov Sumbar untuk memperkuat perikanan darat. Ikan itu nanti diharapkan juga akan memperkuat perekonomian masyarakat setempat.
“Ikan gariang ini punya potensi besar untuk dikembangkan karena cocok dengan sungai di Sumbar yang masih jernih. Harganya juga cukup tinggi sehingga akan membantu perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Ia mengusulkan kalau bisa aliran sungainya bisa dikelola pula sebagai destinasi wisata. Dengan demikian masyarakat juga akan merasa memiliki dan menjaga secara bersama.
Panitia pembangunan masjid Baiturrahim, Holandia Rahmad mengatakan masjid yang dibangun itu dengan konsep wisata religi. Tidak hanya untuk ibadah tapi juga sarana untuk membangun ekonomi umat.
Ia menyebut selama ini Masjid Batu Basa memiliki jamaah sangat ramai baik sholat lima waktu maupun sholat hari raya dan acara keagamaan lainnya. Oleh karena itu dibangun Masjid Baburrahim Batu Basa yang baru, karena karena masjid batu basa yang lama memiliki bentuk bangunan yang sudah tua. Oleh karena itu masyarakat batu basa merencanakan pembangunan masjid yang baru.
Tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Provinsi Sumbar Budiman dt. Malano Garang mengatakan masjid itu akan dijadikan masjid percontohan di Tanah Datar karena tidak hanya sebagai pusat ibadah tetapi juga pendidikan, ekonomi, pendidikan generasi muda, majlis taklim dan pusat kunjungan wisata.
Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian menyebut pembangunan masjid itu sesuai dengan visi misi daerah untuk menciptakan Tanah Datar Madani berdasarkan ABS SBK.
Ikut hadir dalam acara itu wakil ketua DPRD Tanah Datar Saidani, Walikota Padang Panjang diwakili oleh Staf Ahli, Forkopimda Kab. Tanah Datar, Camat, Walinagari, ketua KAN, ketua MUI, para donatur dan seluruh unsur masyarakat Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan.
Rel/idm
Discussion about this post