PADANG PARIAMAN – Rudi R. Rilis Camat VI Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dukung penuh peningkatan sarana dan prasarana Paud Nurul Ilmi Rimbo Dadok.
Hali ini tertuang dalam pesan yang di sampaikannya pada Yurli tokoh masyarakat yang pernah duduk jadi Anggota DPRD Padang Pariaman agar menaikkan aspirasi dari bawah untuk membantu kelanjutan pembangunan gedung sekolah gratis Paud Nurul Ilmi Rimbo Dadok yang didanai donatur tidak mengikat pada rapat Bamus kanagarian Koto Tinggi Kecamatan VI Lingkung Padang Pariaman, minggu kemarin.
Yurli mengatakan bahwa telah memasuk kan rencana bantuan meubiler demi medukung kesinambungan proses belajar mengajar di Paud Nurul Ilmi.
”Paud Nurul Ilmi adalah cermin kemaslahatan sosial masyarakat Enam Lingkung. karena, sekolah ini didirikan oleh warga masyarakat yang peduli terhadap pendidikan dan sekolah ini murni gratis untuk semua kalangan, jadi bukan orang tidak mampu saja yang boleh bersekolah, orang kayapun boleh karena tujuan utamanya untuk mendidik masyarakat agar peduli lingkungan dan tahu akan tata krama adat istiadat dan agama.
Tahun kemarin sebenarnya kita sudah menganggarkan bantuan gedung baru sebesar 350 juta tetapi terkendala surat izin tanah yang harus bersertifikat, mana mungkin tanah pusaka tinggi disertifikatkan sebelah pihak karena tanah itu untuk kemaslahatan anak cucu dan tidak akan di bagi.namun, demikian bisa menjadi hak pakai selamanya sepanjang diketahui ninik mamak dan nagari.
Alhasil, niat yang kami ajukan jadi batal, tapi masyarakat tidak putus akal sehingga donatur datang berbondong bondong mengulurkan tangannya membantu tanpa syarat sertifikat, yang penting ada surat izin ninik mamak kaum pemilik pusaka dan diketahui nagari dan camat, dan hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan kini telah terpasang atap berukuran 6 X 12 meter.
“Jadi mana mungkin kami akan berdiam diri atas swadaya masyarakat tersebut, untuk itu maka kamipun ikut menganggarkan bantuan dari nagari berupa meubiler,” ujar Yurl.
Paud Nurul Ilmi Rimbo Dadok didirikan murni swadaya dan telah berlangsung selama 6 tahun yang siswanya datang dari 3 kecamatan Sintoga, Pauh Kambar dan Enam Lingkung jadi tidak heran bila siswanya mencapai 80 orangdan di ayomi oleh guru sebanyak 8 orang yang honornya dari donatur, ujar Yurli lagi.
Discussion about this post