SIJUNJUNG — Baru saja tahap pengerjaan awal, sudah mulai disorot masyarakat kebobrokan pekerjaan rehab gedung kantor Dinas Komonikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat yang dikerjakan oleh CV. Jostine dengan biaya Rp. 470.574.000 lokasi Muaro bernomor kontrak 09.77/tender/APBD/AP-SJJ/2021. Sumber dana APBD tahun anggaran 2021. Sub Kegiatan Perencana, Pembangunan, Pengawasan dan Pemanfaatan Bangunan Gedung Daerah Kabupaten/Kota, di bawah kepengawasan Pemerintah Kabupaten Sijunjung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yang sudah mulai terindikasi menilep volume.
Sesuai dengan pantauan media ini Senin (6/9 2021) di lokasi pasangan batu pondasi pagar tidak memakai lantai kerja, selain itu semen mortar pengikat batu antara batu sangat tipis dan tidak merata, bahkan ada yang bersentuhan sehingga terdapat rongga pada pasangaan batu.
Yang parahnya lagi pasangan batu belah terlalu besar itu selesai dikerjakan sudah digenangi air, sehingga komposisi adukan semen dan pasir sudah mulai memisah, semen sudah merapung yang disebabkan genangan air.
Sementara sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK), yang kerap dipanggil Satria dengan spontan mengatakan, kedalaman pondasi 60 cm, anstampang untuk lantai dasar 20 pasir urug 5 cm. Untuk pekerjaan yang sudah dipasang setelah konfirmasi penyedia dan pengawas memang tidak dipasangnya pasir urug.
“Sebagai tindak lanjut, pekerjaan yang sudah terpasang kita akan bongkar kembali, hari ini saya panggil penyedia dan pengawas agar bekerja sesuai dengan spek yang ada dalam kontrak, sesuai dengan laporan dari pengawas yang mengatakan tidak pasti ada atau tidaknya dipasang pasir urug makanya lebih baik dibongkar saja, dan sudah diperintahkan untuk bongkar, pak,” tegasnya Satria.
Di lain hal, Wahyu Damsi Ketua DPD KPK Tipikor Kabupaten Sijunjung menegaskan, pekerjaan pasangan batu yang telah terpasang harus dibongkar lagi. Sebab kemaren siap dikerjakan sudah digenangi air, jadi komposisi semen adukan mortar jelas sudah memisah dengan pasir.
“Tentu sudah pasti tidak ada daya pelengketnya. Dan akan meragukan ketahanannya, semen mortar merupakan kombinasi pasir itu, sudah jelas fungsinya untuk pengikat batu, yang diterapkan sebagai adonan tebal dan keras, selain itu untuk mencegah masuknya air dan kelembaban ke dalam struktur. Sementara semennya sudah merapung dikarenakan genagan air tentu sudah jelas daya ikatannya tidak ada, dan kami akan melirik kegiatan ini sampai selesai,” sebutnya Wahyu. (ap)
Discussion about this post