Sawahlunto – Perpustakaan sekolah di Sawahlunto segera menggunakan sistem otomasi perpustakaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan buku dan pelayanan pada pengunjung. Untuk mempersiapkan pustakawan sekolah dalam menggunakan aplikasi otomasi tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melaksanakan sosialisasi dan pelatihan sistem otomasi perpustakaan itu pada Jum’at 03 September 2021 tadi di Perpustakaan Adinegoro.
Sosialisasi dan pelatihan itu dibuka dan ditinjau langsung oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta. Pemko Sawahlunto memberi perhatian dan dukungan terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas perpustakaan sebab perpustakaan memegang peranan strategis dalam mendukung pembangunan non – fisik bagi masyarakat, seperti meningkatkan literasi.
Bagi Pemko, pembangunan fisik dan pembangunan non – fisik itu sama pentingnya. Namun memang kalau untuk pembangunan non – fisik itu hasilnya tidak langsung kelihatan pada saat itu juga, ada jangka waktunya baru terlihat dan terasa manfaatnya. Perpustakaan adalah satu upaya kita dalam pembangunan non – fisik di bidang mencerdaskan masyarakat terutama generasi muda, adanya perpustakaan memfasilitasi masyarakat dalam memperoleh buku – buku yang representatif dan berkualitas. Pemko Sawahlunto tentu memperhatikan dan mendukung ini.
Apalagi dengan ditingkatkannya pengelolaan dan pelayanan pada sistem otomasi ini jelas memberikan manfaat yang besar pada perpustakaan. Sehingga Pemko Sawahlunto berkomitmen terus memfasilitasi dan membantu agar perpustakaan di Sawahlunto dapat semuanya diupgrade ke sistem otomasi ini, yang sekarang dimulai pada perpustakaan sekolah.
Dikatakan Walikota Deri Asta, untuk di Perpustakaan Adinegoro ini sudah diterapkan sistem otomasi ini, terbukti bahwa sangat meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan. Perpustakaan Muhammad Yamin nanti selesai direnovasi juga akan kita terapkan sistem ini. Sekarang kita melatih pustakawan sekolah untuk menggunakan aplikasi ini di pustaka sekolah. Ke depan, kami berharap pemerintah desa/kelurahan dapat membuat perpustakaan di desa/kelurahannya masing – masing, yang mana itu nanti bisa juga kita terapkan sistem otomasi ini.
Tentang aplikasi otomasi perpustakaan ini, dijelaskan oleh Kasi Pengembangan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Indra Ismail, bahwa melalui aplikasi tersebut untuk semua data buku – buku dapat direkapitulasi secara digital. Sehingga kemudian saat pengunjung mencari buku, maka pustakawan tidak perlu susah dalam mencari katalog secara manual, pengunjung juga tidak berlama – lama menunggu hasil pencarian buku.
7. Indra Ismail mencontohkan ada pengunjung yang membutuhkan buku tentang public speaking, dia tidak perlu susah bertanya atau mencari – cari di banyak lemari/rak buku. Cukup memasukkan tema atau judul atau pengarang maupun penerbit buku itu maka bisa langsung mengetahui di lemari mana bukunya ada, apakah stoknya tersedia atau sedang dipinjam, kemudian jika dipinjam akan dikembalikan kapan. Jadi memang meningkatkan efektifitas pengelolaan dan pelayanan.
Ditambahkan Indra, untuk aplikasi otomasi perpustakaan ini sudah disediakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) secara gratis. Sehingga dalam kegiatan pelatihan tadi, langsung diberikan aplikasi tersebut kepada para pustakawan sekolah itu.
Dalam sosialisasi dan pelatihan tadi itu, narasumber yang menyampaikan materi yakni ; Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Halomoan, Kabid Penyelenggaraan Perpustakaan, Nova Zahara, Kasi Pengembangan Perpustakaan, Indra Ismail dan Kasi Pelayanan Perpustakaan, Dewi Suswita. (Djasrizal)
Discussion about this post