Agam — Kabupaten Agam termasuk salah satu daerah tercatat cukup tinggi warganya yang terkonfirmasi positif Covid 19 diantara kota dan kabupaten di Sumbar.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Agam, Zulfahmi, SH, M.Kn menilai, cukup tingginya warga Agam yang terkonfirmasi positif Covid 19 disebabkan ketidaktahuan serta ketakutan karena banyaknya berita bohong (hoax) yang terlanjur menjadi “brand image”.
Menurut Zulfahmi, ketidaktahuan dan kesalahmengertian warga terhadap Covid 19 menjadikan masyarakat apatis untuk memeriksakan diri ke sarana kesehatan ketika mengalami gejala.
Misalnya ketika mengalami demam, mereka takut untuk datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit karena sudah pasti akan divonis kena Covid 19.
Ketakutan warga disebakan oleh berita bohong bersifat negatif kalau harus menjalani isolasi, karena harus menghadapi berbagai perlakuan yang negatif.
Warga juga banyak menerima berita tidak benar tentang vaksin yang dikatakan justru berdampak negatif terhadap kesehatan mereka, bahkan bisa menyebabkan meninggal dunia.
Padahal belajar dari perkembangan penyebaran Covid 19 disejumlah negara, mereka sudah mulai ke luar dari virus dengan melakukan aktivitas hampir seperti biasa.
“Kalau ternyata ada diantara warga yang positif, dengan ketakutan tersebut, tentu saja akan menjadi penyebar kepada keluarga dan masyarakat lainnya,” ulas Zulfahmi.
Menghadapi kondisi warga Agam yang masih banyak hanya menerima hoax, Zulfahmi menyarankan agar petugas kesehatan di lapangan seperti bidan Desa untuk lebih proaktif mengedukasi tentang Covid 19.
Selain itu sikap proaktif itu juga perlu dilakukan oleh perangkat Nagari (Desa) memberikan penyuluhan secara lebih komprehensif kepada warga agar bisa merubah pengertian warta tentang Covid 19.
Petugas lapangan itu juga diharapkan Wakil ketua Komisi I DPRD Agam itu untuk dapat melakukan testing, tracing dan treatment (3 T) kepada warga terkonfirmasi positif Covid 19.
Dan tentu saja petugas perlu memberikan pengertian kepada warga, terutama yang berada di kampung-kampung untuk selalu disiplin menerapkan Prokes dengan 3 M yang belum begitu dirasakan menjadi kebutuhan. (Pon)
Discussion about this post