Lubuk Basung, RI- Bupati Agam, Sumatera Barat, Andri Warman mengatakan tiga bidang usaha bisa dikembangkan di kawasan Danau Maninjau selain keramba jaring apung.
“Tiga usaha itu berupa pariwisata, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah,” katanya saat pelepasan tim pendataan keramba jaring apung secara simbolis di Objek Wisata Linggai Park, Selasa (1/6).
Ia mengatakan, pemerintah pusat bakal mengucurkan dana untuk mendukung usaha itu dalam mengurangi ketergantungan masyarakat ke Danau Maninjau.
Untuk mendukung pariwisata, tambahnya bakal dibangun kereta gantung dari Puncak Lawang ke Bayur.
“Lokasi ini telah dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif RI, Sandiaga Salahuddin Uno dalam pengembangan objek wisata di Danau Maninjau,” katanya.
Ia mengakui, keberadaan kereta gantung tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk melihat keindahan danau vulkanik dari ketinggihan.
Apabila pariwisata berkembang, tambahnya usaha mikro kecil dan menengah di sekitar Danau Maninjau bakal berkembang dengan sendirinya.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat mendukung program itu demi masa depan.
“Program ini harus didukung untuk jangka panjang,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah sedang melakukan pendataan jumlah keramba jaring apung, pemilik dan alamat pemilik, bukan menertibkan keramba jaring apung.
Pendataan itu dilakukan untuk mengetahui jumlah keramba jaring apung di Danau Maninjau, karena data keramba jaring apung tidak akurat.
“Ada yang mengatakan jumlah keramba jaring apung 12 ribu petak, bahkan ada yang mengatakan 22 ribu petak,” katanya.
Setelah itu, keramba tersebut di buat zonasi seperti, keramba jaring apung di kawasan Objek Wisata Linggai Park akan dipindahkan ke daerah itu.
Selain itu, akan menertibkan truk yang masuk ke Tanjungraya saat membawa pakan ikan.
“Ini masalah besar, kalau bisa diatasi maka berdampak untuk masyarakat banyak,” katanya.
Discussion about this post