Padang, RI-Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Drs.H. Martias Wanto, M.M, minta kepada petani, dalam berusaha tani, jangan hanya semata untuk mengejar produksi komoditi yang tinggi, diharapkan petani melalui kelompok tani, selain beroreantasi terhadap produksi yang tinggi, tapi juga kaji aspek kesehatannya.
Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Agam Sabtu (3/7/2021) pda acara tanam perdana Padi Organik Kelompok Tani Petani Ramah Lingkungan Rajo Tigo Selo, Jorong Bukik, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, mewakili Bupati Agam. Tidak hanya itu yang dipesankan, tapi Sekda juga menghimbau jaga diri dari Covid-19 yang tengah mendera saat ini.
Ditinjau dari sisi produksi, khususnya beras, Kabupaten Agam sudah sanggup membantu daerah tetangga untuk memenuhi kebutuhan berasnya, karena produksi beras Kabupaten Agam sudah melimpah, berkat teknologi yang diterapkan petani dibawah bimbingan penyuluh pertanian, tapi kajiannya bukan hanya itu saja, tapi bagaimana agar kelompok tani Kabupaten Agam hasilkan produksi pertanian yang sehat.
Jerami, kata bupati, seperti disampaikan Sekda Agam, sangat bermanfaat untuk Pengembalian kesuburan lahan, selama ini banyak petani yang membakar jerami setelah usai merontok padi, karen ingin cepat-cepat kembali mengolah sawah.
Sesungguhnya kerugian besar dialami petani, bila jerami dibakar, sebab dalam jerami itu tersimpan unsur hara (Nutrisi) yang mampu mengembalikan kesuburan tanah (lahan), karena itu tinggalkan kebiasaan membakar jerami itu, tap mengajak petani untuk memamfaatkan jerami itu untuk pengembalian kesuburan lahan.
Membakar jerami juga mengotori lingkungan akibat sebaran asapnya, karena itu sebagai petani perlu memperhatikan kesehatan dan lingkungan kita. Pemerintah Kabupaten Agam sangat mendorong dan memfasilitasi melalui Dinas Pertanian agar Pertanian Organik di kembangkan di Kabupaten Agam, karena pertanian organik yang ramah lingkungan dan sehat dibutuhkan konsumen saat sekarang. Daji
Discussion about this post