Ulakan — Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur meletakkan batu pertama pembangunan surau atau mushala Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Darul Ikhlas Tartilaa Syekh Burhanuddin pada Minggu(08/08) di Ulakan.
Bupati memberikan apresisasi atas partisipasi dan dukungan masyarakat di Nagari Ulakan baik yang di ranah maupun dirantau berkat kekompakan bersama, Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Darul Ikhlas Tartilaa Syekh Burhanuddin bisa berdiri dan dibangun.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pemilik tanah yang telah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pondok pesantren ini dengan tujuan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia yang ada di Ulakan. Seperti yang diketahui misi utama dari ponpes ini yakninya untuk menciptakan dan melahirkan hafidz dan hafidzah yang lebih banyak ini juga sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Padang Pariaman untuk lima tahun kedepan,” ungkap Bupati yang juga pernah belajar di pondok pesantren ini.
Bupati yang lebih akrab dipanggil Aciak, juga mengingatkan kepada pengurus pondok pesantren agar terus menjalin komunikasi dengan seluruh masyarakat baik di ranah dan di rantau dengan saling membina hubungan baik dan menjaga sulaturahmi untuk kemaslahatan bersama sehingga pembangunan dapat segera terselesaikan.
“Kami juga meminta kepada pengurus pondok pesantren agar terus Menjaga dan menciptakan kenyamanan bagi pengunjung yang datang untuk beribadah ke Ulakan mengingat ulakan merupakan dan tempat awal mula syara’ dikembangkan sehingga pengunjung tersebut merasa qusyu’ saat beribadah,”tutup mantan ketua Baznas ini.
Pimpinan Pondok Pesantren Fajri Yanuar Tk. Kuniang mengucapkan terimaksih atas lahan yang diberikan dalam mewujudkan cita-cita untuk menciptakan hafizh. Semoga dengan antusias yang diberikan oleh masyarakat menjadi amal jariyah.
Pondok pesantren ini berdiri pada Maret 2020 dan izin operasional pada Oktober 2020 dan telah memiliki siswa kurang lebih 100 orang yang berasal dari dalam dan luar Kabupaten Padang Pariaman dengan program unggulan yakninya tahfidz quran. Saat ini santri yang tinggal di asrama sebanyak 20 orang dimana putra diasramakan di lokasi pesantren sedangkan untuk santri putri di rumah masyarakat sekitar.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala OPD, perantau Ulakan sekaligus menjadi donatur dan beberapa masyarakat di Nagari Ulakan. (*)
Discussion about this post