Ulakan – Pengolahan Data Statistik Profil Umum Wilayah dan Pemanfaatan Lahan melalui Citra Satelit, sangat dibutuhkan dalam menyusun data statistik sektoral pada suatu daerah. Hal ini dilakukan, untuk mendapatkan data statistik pemanfaatan lahan dan profil umum wilayah sesuai kondisi yang sebenarnya.
Terkait hal itu, telah dilaksanakan Presentasi Data Statistik Profil Wilayah Berbasis Geospasial untuk Nagari-Nagari di Kecamatan Statistik Ulakan Tapakih Kabupaten Padang Pariaman oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumatera Barat bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Pariaman, pada Jum’at (6/8) di aula Kantor Camat Ulakan Tapakih Kabupaten Padang Pariaman.
Hadir dalam presentasi itu, Kabid. Statistik Sektoral Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Sumbar Oni Fajar Syahdi, MMA, Kabid. Statistik dan Persandian Diskominfo Kabupaten Padang Pariaman Suhaili, SH.MH, Kasi Statistik Neli Aswati, SE. MM. Plt. Sekcam Ulakan Tapakih Anesa Satria, SH.MM. Tim Mahasiswa Statistik dari Universitas Negeri Padang (UNP), para Wali Nagari bersama operator data statistik se Kecamatan Ulakan Tapakih, Penyuluh Pertanian dan PLKB Kecamatan.
Dalam sambutannya, Plt. Sekcam Anesa Satria menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Kominfodan Statistik Provinsi Sumbar. Yang telah memilih Kecamatan Ulakan Tapakih beserta delapan Nagarinya, sebagai percontohan Nagari dan Kecamatan Statistik di Sumatera Barat, dan khususnya di Padang Pariaman.
“Kita berharap, melalui Pengolahan Data Statistik Profil Umum Wilayah dan Pemanfaatan Lahan Berbasis Geospasial yang dilakukan Tim dari Dinas Kominfo dan Statistik Sumbar ini, akan terlihat kondisi ril dari kawasan dan lahan yang dimiliki oleh masing-masing Nagari. Sehingga, data yang terhimpun akan mudah dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan. Dan ini diyakini, akan mempercepat proses terbentuknya Nagari Statistik di Kecamatan Ulakan Tapakih”. ujarnya.
Dalam presentasinya, Oni Fajar Syahdi menjelaskan. Pentingnya pengolahan data spasial citra satelit, adalah untuk mendapatkan data statistik pemanfaatan lahan dan profil umum di suatu wilayah. Karena pemetaan yang dilakukan berdasarkan hasil pemantauan atau foto melalui satelit, maka data yang ditampilkan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Keberhasilan dalam mengelola dan mengembangkan kualitas data, akan mampu memperbaiki segala segi pembangunan dan mempercepat terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
“Masalah data adalah masalah yang urgen. Apabila data di Nagari salah, akan berdampak besar dalam menempatkan program dan kegiatan oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Pusat,” kata Oni sebagai salah satu pelopor dan pengembang Nagari Statistik di Sumatera Barat.
Menurut Oni Fajar Syahdi, bahwa sesuai harapan Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Bapak Jasman Rizal. Inovasi Nagari/Desa/Kelurahan Statistik yang di Indonesia ini dipelopori oleh Sumatera Barat, dapat berkembang dan berhasil dalam penerapannya. Bahkan Pemerintah Pusat melalui BPS RI pada tahun 2021 ini, sudah mengadopsinya menjadi Program 100 Desa Cantik (Cinta Statistik) Nasional. Dimana ada 13 Nagari, Desa dan Kelurahan Statistik di Sumatera Barat, telah ditetapkan menjadi Desa Cantik Nasional. Salah satunya Nagari Seulayat Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakih Kabupaten Padang Pariaman.
“Ke depan Desa Cantik merupakan Desa binaan statistik sektoral, yang akan menjadi fokus dari program BPS. Desa yang dipilih adalah Nagari/Desa/Kelurahan Statistik yang menenuhi persyaratan dan kriteria yang sudah ditetapkan oleh BPS RI,” ujarnya.
Dia mengharapkan, pembangunan Desa Cantik tidak hanya mementingkan ekonomi, tetapi harus memerhatikan aspek lingkungan. Karena dalam pembangunan terdapat tiga unsur, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan.
Diketahui, bahwa kegiatan ini dilaksanakan, dalam rangka persiapan dari Nagari Statistik menuju Kecamatan Statistik yang handal di Kabupaten Padang Pariaman.
Melalui penerapan Inovasi Nagari/Desa/Kelurahan dan Kecamatan Statistik di Sumatera Barat serta Program Desa Cantik Nasional yang sejalan dengan semangat Satu Data Indonesia ini, dapat mewujudkan keterpaduan perencanaan pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan di Sumatera Barat. (AS)
Discussion about this post