Padang, RI-Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan sistem pendidikan harus sinkron mulai dari pendidikan dasar, SMP hingga SMA sederajat agar kualitas lulusan memiliki daya saing.
“Secara kewenangan pendidikan dasar dan SMP berada di tingkat kabupaten atau kota sementara tingkat SMA sederajat berada di provinsi. Namun secara sistem tidak boleh ada yang terputus. Harus sinkron,” katanya saat menghadiri peningkatan kompetensi enterpreneur Kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Tanjung Raya, Jumat (30/7/2021).
Dia mengatakan potensi siswa harus sudah terpetakan sejak SMP sehingga ketika melanjutkan ke tingkat SMA sederajat jelas orientasi yang akan dituju.
“Kalau orientasinya adalah melanjutkan ke Perguruan Tinggi maka masuk ke SMA namun jika orientasinya adalah cepat masuk ke dunia kerja dan memiliki pendapatan sendiri maka masuk ke SMK,” ujarnya.
Nilai siswa di SMP bisa menjadi salah satu indikator dalam menentukan kemana dia akan melanjutkan sekolah. Selain itu ada indikator-indikator lain yang mungkin bisa menjadi pertimbangan.
Dengan orientasi yang jelas itu maka akan lebih mudah untuk memberikan dorongan agar bisa memiliki kapasitas yang baik di bidangnya.
“Konsep ini sebenarnya sudah ada sejak lama namun belum berjalan secara maksimal. Kita akan komunikasikan kembali konsep ini dengan bupati dan walikota sehingga sistem pendidikan itu benar-benar bisa ditata dengan baik untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing,” katanya.
Gubernur mengatakan peran kepala sekolah sangat vital dalam mensukseskan sistem pendidikan tersebut. Kepala SMA yang orientasi siswanya adalah perguruan tinggi harus memiliki kapasitas untuk bisa mengirimkan sebanyak mungkin lulusannya ke perguruan tinggi ternama di Indonesia maupun di luar negeri.
Demikian juga dengan kepala SMK yang orientasi siswanya adalah dunia kerja harus pula punya kapasitas dan koneksi dengan perusahaan-perusahaan yang akan bisa membantu meningkatkan kualitas lulusannya sehingga bisa secepatnya diterima di dunia kerja.
Sementara Pemprov Sumbar sudah menyiapkan sejumlah skema untuk memberikan ruang bagi lulusan SMA dan SMK untuk bisa meraih sukses sesuai bidang masing-masing.
“Kita sudah punya tim di berbagai negara yang bisa membantu itu lulusan SMA untuk bisa kuliah di luar negeri. Kita juga sudah jalin komunikasi dengan perantau Minang dan Minang diaspora yang memiliki perusahaan untuk bisa membantu lulusan SMK agar bisa memiliki pengalaman kerja sehingga dapat diterima di dunia kerja,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Adib Alfikri mengatakan peningkatan kompetensi kepala sekolah penting dilakukan untuk bisa mencapai tujuan pendidikan sesuai visi misi gubernur.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, ada lima kompetensi kepala sekolah yang harus terus ditingkatkan.
Lima kompetensi itu adalah Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan Sosial. Kelimanya saling terkait dalam manajemen berbasis sekolah dan memerlukan partisipasi masyarakat.
Anggota DPRD Sumbar Rinaldi mengatakan legislatif mendukung penuh upaya yang dilakukan pemerintah provinsi untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan SDM yang berdaya saing tersebut.
“Kita dukung penuh karena SDM yang berkualitas akan mendorong kemajuan daerah,” katanya.
REL/NS
Discussion about this post