Padang — Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengajak perantau Minang di Pekanbaru Riau untuk berkontribusi memajukan daerah dengan menabung di Bank Nagari.
“Dengan menabung di Bank Nagari dana yang terkumpul bisa disalurkan sebagai kredit di Sumatera Barat. Ini sudah sangat membantu masyarakat di kampung halaman,” katanya saat bersilaturahmi dengan Ikatan Minang (IKM) Riau, di Pekanbaru, Kamis (29/7/2021).
Wagub yakin di Pekanbaru dan beberapa kota di Riau ada berdiri Bank Nagari sehingga akses untuk menyimpan uang bagi perantau tidak terlalu sulit.
“Kalau diminta untuk membangun usaha di kampung halaman mungkin agak berat tetapi dengan menabung di Bank Nagari sedikit banyaknya sudah ikutserta membantu pembangunan kampung halaman,” ajaknya.
Ia bercerita saat mengunjungi pedagang yang merupakan perantau Minang di Pasar Tanah Abang, Jakarta ia juga mengajukan permintaan yang sama agar menyimpan dana di Bank Nagari.
Saat ini sudah banyak pedagang yang mengalihkan dananya ke Bank Nagari bahkan ada yang mengabarkan salah seorang pedagang memindahkan uang simpanannya Rp5,5 miliar ke Bank Nagari.
“Kami berharap perantau Minang di Pekanbaru dan berapa kota/kabupaten di Riau juga mengalihkan simpanan ke Bank Nagari,” ujarnya.
Ketua Pengurus IKM Nikmatul Akbar mengatakan lebih 50 persen warga Riau masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Minangkabau karena itu potensinya memang cukup besar untuk bisa membantu masyarakat Sumbar salah satunya melalui cara menyimpan dana di Bank Nagari.
Ia menyebut para perantau Minang tidak akan bisa melupakan kampung halaman karena itu sudah terpatri di hatinya untuk bisa membantu kerabat di kampung.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar Maswar Dedi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar, Asben Hendri.
Hadir pula pewakilan masyarakat Minang yang berada di Riau diantaranya Nikmatul Akbar, Nehri Panduko Ameh, Edwin Syarif, Febrian, Rudinal, Jon Satri, Yusuf Sikumbang, MS Rahmansyah, dan Julius.
(rel)
Discussion about this post